Senin, 22 April 2013

MAKALAH SUKU BAJO


BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan perairan laut teritorial (3,2 juta km2) terluas di dunia (belum termasuk 2,9 juta km2 perairan zona ekonomi eksklusif, terluas ke-12 di dunia), dan 95.108 km garis pantai yang terpanjang kelima di dunia. Perairan laut Indonesia memiliki posisi geografis strategis sebagai jalur komersial dan militer dan merupakan lintasan jalur pelayaran penghubung Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia dan Benua Asia dengan Benua Australia. Potensi sumber daya alam hayati dan nonhayati maritim Indonesia sangat besar dan beragam, cakupan teritori yang luas dan posisi geografis yang terletak di lintasan khatulistiwa di antara dua samudra menyediakan kekayaan sumber daya alam sekaligus peran global yang sangat besar di seluruh dimensi kemaritimannya. Selain itu, Indonesia memiliki batas-batas wilayah laut dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, PNG, Australia, Timor Timur, dan Palau. Sementara wilayah darat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga hanya dua, yakni Malaysia di Kalimantan dan PNG di Papua. Penetapan dan penegakan batas wilayah tentunya merupakan hal yang sangat krusial, karena menyangkut kedaulatan wilayah, aspek perekonomian (pemanfaatan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan), aspek pertahanan keamanan dan stabilitas kawasan. Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia memiliki luas laut 75 persen dari luas daratan.Indonesia memiliki banyak pulau yang tersebar di seluruh nusantara.Berdasarkan data terakhir tahun 2004 yang dirilis oleh Departemen Dalam Negeri (sekarang Kementerian Dalam Negeri), jumlah pulau di indonesia adalah sebanyak 17.504 buah (menurut sumber lain sebanyak 17.508 buah). Sebanyak 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 pulau belum memiliki nama.Dari,pulau-pulau tersebut terdapat berbagai macam suku.Berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik indonesia, diketahui jumlah suku di Indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128 suku bangsa. Namun, jumlah tersebut bisa saja kurang dari jumlah yang sebenarnya, hal ini dikarenakan luas wilayah Indonesia yang begitu luas dan terdapat beberapa wilayah pedalaman yang masih sulit dijangkau.Salah satunya adalah Suku bajo. Suku Bajo dikenal sebagai pelaut-pelaut yang tangguh. Namun, sejarah lebih mengenal suku Makassar, suku Bugis, atau suku Mandar, sebagai raja di lautan. Padahal, suku Bajo pernah disebut-sebut pernah menjadi bagian dari Angkatan Laut Kerajaan Sriwijaya. Sehingga, ketangguhan dan keterampilannya mengarungi samudera jelas tidak terbantahkan.Oleh,karena itu kami membuat makalah yang berjudul “Suku Bajo” untuk membahas lebih lanjut suku tersebut. B.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini ,yaitu : 1.Bagaimana pengelompokan yang ada dalam Suku Bajo? 2.Bagaimana asal usul dan penyebaran Suku Bajo ? 3.Bagaimana kehidupan masyarakat Suku Bajo ? 4.Apa keistimewaan Suku Bajo ? C.Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu : 1.Untuk mengetahui pengelompokan Suku Bajo. 2.Untuk mengetahui asal usul dan penyebaran Suku Bajo. 3.Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Suku Bajo. 4.Untuk mengetahui keistimewaan Suku bajo. BAB II PEMBAHASAN A.Pengelompokan Suku Bajo Sejumlah antropolog mencatat, suku Bajo lari ke laut karena mereka menghindari perang dan kericuhan di darat. Sejak itu, bermunculan manusia-manusia perahu yang sepenuhnya hidup di atas air. Nama suku Bajo diberikan oleh warga suku lain di Pulau Sulawesi sendiri atau di luar Pulau Sulawesi. Sedangkan warga suku Bajo menyebutnya dirinya sebagai suku Same. Dan, mereka menyebut warga di luar sukunya sebagai suku Bagai. Nama “bajo” sendiri ada yang mengartikannya secara negatif, yakni perompak atau bajak laut. Menurut cerita tutur yang berkembang di kalangan antropolog, kalangan perompak di zaman dulu diyakini berasal dari suku Same. Sejak itu, orang-orang menyebut suku Same sebagai suku Bajo. Artinya, suku Perompak.Namun, nama suku Bajo itu lebih terkenal dan menyebar hingga ke seluruh nusantara. Sehingga, suku laut apa pun di bumi nusantara ini kerap di sama artikan sebagai suku Bajo. Namun, pemaknaan negatif tentang Suku Bajo menimbulkan polemik berkepanjangan. Banyak kalangan yang tidak menyetujui dan membantah arti “bajo” sebagai perompak atau bajak laut. Karena, itu sama artinya dengan menempatkan suku Bajo di tempat yang tidak semestinya dalam buku sejarah. Apa pun hasil akhir perdebatan itu, faktanya banyak juga kalangan antropolog yang sangat yakin dengan akurasi konotasi negatif itu. Perdebatan demi perdebatan tentang suatu masalah, justru tidak pernah menghasilkan kesimpulan yang sempurna. Sehingga, hanya kebingunganlah yang mesti dinikmati orang-orang yang berniat mempelajari ilmu pengetahuan tersebut. Termasuk juga tentang asal-muasal kata “bajo”. Pada suku Bajo dikenal empat kelompok masyarakat menurut kebiasaannya bernelayan, yakni kelompok lilibu, kelompok papongka, kelompok sakai, dan kelompok lame. Kelompok lilibu adalah suku Bajo yang biasanya bernelayan di laut hanya satu atau dua hari. Mereka menggunakan perahu soppe yang dikendalikan dayung. Setelah mendapat ikan, mereka kembali ke darat, untuk menjual hasil tangkapan atau menikmatinya bersama keluarga. Kelompok papongka berada di laut bisa sepekan atau dua pekan. Mereka menggunakan jenis perahu yang sama besarnya dengan kelompok lilibu. Sekadar perahu soppe. Bila dirasa telah memperoleh hasil atau kehabisan air bersih, mereka akan menyinggahi pulau-pulau terdekat. Setelah menjual ikan-ikan tangkapan dan mendapat air bersih, mereka pun kembali ke laut. Begitu seterusnya. Bedanya dengan kelompok lilibu, mereka baru akan pulau ke rumahnya setelah seminggu atau dua minggu mencari nafkah. Pada saat kembali ke rumah, sang nelayan biasanya membawa uang dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Sehingga,mereka tidak perlu lagi membawa tangkapan ikan. Kelompok sakai memiliki kebiasaan mencari ikan yang lebih dasyat lagi. Mereka tidak jauh berbeda dengan kelompok papongka. Namun, wilayah kerjanya lebih luas. Bila kelompok papongka hitungannya seluas provinsi, maka kelompok sakai hitungannya anta rprovinsi. Katakanlah, antarpulau. Sehingga, waktu yang dibutuhkan pun lebih lama. Mereka bisa berada di “tempat kerja”nya itu selama sebulan atau dua bulan. Karena itu, perahu yang digunakan pun lebih besar dan saat ini umumnya telah bermesin. Kelompok terakhir, kelompok lame bisa dikategorikan nelayan-nelayan yang lebih berkelas. Mereka menggunakan perahu besar dengan awak yang besar dan mesin bertenaga besar. Karena, mereka memang bakal mengarungi laut lepas hingga menjangkau negara lain. Dan, mereka bisa berada di lahan nafkahnya itu hingga berbulan-bulan. B.Asal-Usul Suku Bajo Dan Penyebarannya  Asal Usul Suku Bajo Suku Bajo dapat dikatakan sebagai salah satu suku terasing di Indonesia yang umumnya bertempat tinggal di laut. Suku Bajo merupakan suku laut yang berasal dari Johor Malaysia yang kemudian menyebar hingga ke Sulawesi, NTT, Sulawesi Tenggara dan pulau-pulau sekitar di Indonesia. Bukti tersebut diperkuat dari segi budaya berpantun yang dimiliki oleh suku Bajo. Selain itu, Imam Masjid pertama di Kota Kendari adalah ulama dari etnis Bajo. Bisa jadi, suku Bajo dalam menyebarkan Islam ada kaitannya dengan Syaikh Abdul Wahid, seorang ulama dari Arab yang sebelum ke Nusantara, terlebih dahulu menyebarkan Islam di Johor Semenanjung Malaysia, dimana etnis Bajo berasal. Versi lain menyatakan, mereka berasal dari Vietnam dan Philipina. Hal tersebut didasarkan pada bahasa yang hampir mirip dengan masyarakat pesisir yang ada di Philipina dan Vietnam. Seluruh etnik Bajo di pantai manapun berada, mereka tetap menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Bajo. Di sisi lain terdapat argumen yang menyatakan bahwa suku Bajo berasal dari daerah di selatan Philipina dengan beranggapan dari kesamaan bahasa dari suku Bajo yang banyak menyerupai bahasa Togolog Philipina. Selain itu terdapat kesamaan bahasa dari suku Bajo yang berasal dari Vietnam maupun dari Indonesa dan Philipina sendiri. Versi lain dari asal usul suku Bajo adalah bahwa suku Bajo merupakan campuran dari Cina Selatan dan Kalimantan Timur. Versi ini, didasarkan pada mitos dan cerita rakyat yang berkembang pada masyarakat Bajo. Suatu ketika di masa silam, raja di Johor Malaysia kehilangan putrinya yang sedang bertamasya mengarungi lautan Nusantara. Dikabarkan, putri raja tersebut tenggelam di lautan lepas. Atas kejadian itu, Kerajaan Malaka memerintahkan seluruh prajuritnya untuk mencari putri raja. Mereka tidak diperbolehkan kembali, sebelum berhasil mendapatkan putri sang raja. Di sinilah dimulai sebuah perantauan tak berujung. Karena tidak berhasil menemukan putri raja yang tenggelam, maka para prajurit kerajaan Malaka memutuskan tidak kembali ke kerajaan dan berlayar kemana saja mengikuti arah angin. Hal ini menjadi cikal bakal suku Bajo yang kemudian tinggal di atas perahu dan berpindah-pindah dan menyebar hingga seluruh nusantara. Selain versi suku Bajo di atas, terdapat banyak versi lain yang memaparkan asal-usul dari suku bajo antara lain; 1. lontarak riolo peninggalan kerajaan Bone menyebutkan bahwa suku Bajo berasal dari daerah di selatan Afrika. Dalam lontarak tersebut terdapat banyak kata Bajo dan afrika sehingga dikaitkan sebagai asal dari suku ini. 2. suku Bajo berasal dari prajurit Malaka yang tidak menerima kehadiran Portugis di Malaka sehingga mereka menyebar ke kawasan Timur Nusantara, membentuk komunitas suku Bajo. 3. Salah satu Lontarak Bajo mengatakan bahwa suku Bajo berasal dari suku Makassar  Penyebaran Suku Bajo Pada umumnya istilah suku Bajo dipakai untuk orang-orang perahu penyeberang yang berkembang melintasi Laut Cina Selatan. Sehingga nenek moyang dari suku Bajo dikatakan sebagai manusia perahu. Mereka utamanya hidup dari Kepulauan Philipina hingga Pulau Kalimantan, dan dari Sulawesi serta Pulau-pulau Sunda hingga ke Kepulauan Mergui di bagian selatan Myanmar. Sekarang ini, hanya sejumlah kecil saja orang Bajo yang masih hidup di perahu, atau “suku nomaden laut”. Jumlah mereka berkurang drastis selama abad terakhir. Orang Bajo di Indonesia tinggal terutama di daerah kepulauan dan daerah-daerah pantai Sulawesi. Pemukiman mereka umumnya di dekat Bagai, Sula, dan kepulauan Togian, sepanjang selat Tiworo, di teluk Bone, dan sepanjang pantai Makassar. Pada abad 21 sekarang dengan perkembangan teknologi dan informasi atau globalisasi menyebabkan banyak dari suku Bajo yang sudah tidak bermukim di atas perahu dan mengapung pada samudera lepas. Selama satu abad terakhir, jumlah suku bajo berkurang drastis. Akan tetapi suku bajo mulai membentuk pemukiman tersendiri dan menyebar di banyak tempat di pesisir Indonesia, Malaysia, Brunei, Philipina, Vietnam, dan Thailand. Di Indonesia sendiri, letak persebaran suku Bajo, bermula dari Malaysia yang datang ke Sulawesi. Dari Sulawesi, suku Bajo menyebar ke Manado, Ambogaya, kalimantan, sulawesi tenggara, NTT, NTB, Papua, pesisir Sumatera dan tersebar banyak lagi di pulau-pulau terpencil di Nusantara. Salah satu persebaran dari suku Bajo antara lain perpindahan penduduk di pulau Nain dan pesisir Arakan (Rap-rap). Suku Bajo melakukan perpindahannya dari Gowa, Sulawesi Selatan, sekitar tahun 1698. Dengan menggunakan sembilan buah perahu, sebanyak 112 jiwa ini mulanya menetap di pesisir kampung Kima Bajo dan Talawaan Bajo. Di pesisir Minahasa, Pulau Sulawesi, ini mereka mendirikan daseng (rumah kecil dan sederhana di laut). Etnis pelaut ini juga ada yang menyebar di Burau, Kalimantan, dan Philipina. Kedatangan suku Bajo ini mencari kima (Tridacna spp) dan ikan. Setelah satu abad lebih mendiami pesisir kampung Kima Bajo, tahun 1823, orang Bajo ini pindah ke Pulau Nain. Selain itu, ada yang migrasi ke pesisir Likupang dan Bitung. Selanjutnya, dari Pulau Nain, beberapa keluarga Bajo ada yang mendirikan daseng di utara Pulau Mantehage dan pindah ke Rap-rap. Daerah Persebaran suku Bajo di wilayah Indonesia :  Jawa Timur Suku Bajo diperkirakan banyak terdapat di Kepulauan Kangean, Sumenep. Umumnya mereka tinggal di Pulau Sapeken, Pagerungan Besar, Pagerungan Kecil, Paliat dan pulau-pulau sekitarnya. Mereka tinggal bersama dengan suku Madura dan Bugis.  Bali Orang Bajo dari Kangean dan lain tidak bermukim secara eksklusif dibanding daerah lainnya. Kebanyakan ditemui di Singaraja dan Denpasar atau kawasan pantai membaur dengan masyarakat Bali dan Bugis. Ada yang tahu mungkin? Mohon bantuannya.  Nusa Tenggara Barat Suku Bajo di pulau Lombok ditemui disebuah kampung di Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur. Sedangkan di Pulau Sumbawa, mereka banyak dijumpai di Pulau Moyo dan sekitarnya, serta kawasan Bima di belahan timur Sumbawa.  Nusa Tenggara Timur Di Pulau Flores mereka dapat dijumpai di kawasan pesisir, mulai dari Kabupaten Manggarai Barat hingga Flores Timur (di sana ada kota bernama Labuhan Bajo yang diambil dari nama suku itu). Pemukiman mereka di Nusa Tenggara Timur antara lain di Lembata yakni di wilayah Balauring, Wairiang, Waijarang, Lalaba dan Lewoleba. Pulau Adonara : Meko, Sagu dan Waiwerang. Sedangkan sisanya bermukim di Pulau Solor, Alor dan Timor, terutama Timor Barat. Mereka sudah bermukim disana sejak ratusan tahun silam dan hidup rukun dengan penduduk setempat. Orang Bajo juga banyak dijumpai dikawasan sekitar Pulau Komodo dan Rinca.  Gorontalo Sepanjang pesisir Teluk Tomini, terpusat di wilayah Kabupaten Boalemo dan Gorontalo.  Sulawesi Tengah Kepulauan Togian di Teluk Tomini, Tojo Una-Una, Kepulauan Banggai. Selain itu dimungkinkan dijumpai di pesisir Kabupaten Toli-Toli, Parigi Moutong dan Poso.  Sulawesi Tenggara Terdapat di pesisir Konawe dan Kolaka (pulau utama). Di Pulau Muna (Desa Bangko, Kecamatan Baginti yang konon sudah ada sejak abad ke-16), Pulau Kabaena, Pulau Wolio, Pulau Buton, Kepulauan Wakatobi (Kaledupa, Binongko, Kapotta dan Tomea).  Sulawesi Selatan Terpusat di Kelurahan Bajoe, Kabupaten Bone. Orang Bajo banyak tinggal di kawasan sepanjang pesisir teluk Bone sejak ratusan tahun silam. Orang Bajo juga banyak bermukim di pulau-pulau sekitar Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua. C.Kehidupan Masyarakat Suku Bajo Bagi suku Bajo, Laut adalah sebuah masa lalu, kekinian dan harapan masa mendatang. Laut adalah segalanya, laut adalah kehidupanya, laut adalah ombok lao, atau raja laut. Sehingga filosofi tersebut berakibat pada penggolongan manusia dalam suku Bajo. suku Bajo, dalam menempatkan orang membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu Sama‘ dan Bagai. Sama‘ adalah sebutan bagi mereka yang masih termasuk ke dalam suku Bajo sementara Bagai adalah suku di luar Bajo. Penggolongan tersebut telah memperlihatkan kehati-hatian dari suku Bajo untuk menerima orang baru. Mereka tidak mudah percaya sama pendatang baru. Meskipun Suku bajo beragama Islam, namun mereka masih hidup dalam dimensi leluhur. Budaya mantera mantera, sesajen serta kepercayaan roh jahat masih mendominasi kehidupan mereka. Peran dukun masih ada menyembuhkan penyakit serta untuk menolak bala atau memberikan ilmu ilmu.Orang Bajo sangat mempercayai setan setan yang berada di lingkungan sekitarnya. Rumah dan dapur dapur mereka. Mereka percaya pantangan pantangan larangan meminta kepada tetangga seperti minyak tanah, garam, air atau apapun setelah magrib. Mereka juga percaya dengan upacara tebus jiwa. Melempar sesajen ayam ke laut. Artinya kehidupan pasangan itu telah dipindahkan ke binatang sesaji. Ini misalnya dilakukan oleh pemuda yang ingin menikahi perempuan yang lebih tinggi status sosialnya. Masyarakat Suku Bajo menyebut rumah palemana atau rumah di atas perahu. Karena masyarakat Suku Bajo bermukim dan mencari nafkah diatas laut.Sehingga mereka mendapat julukan sebagai manusia perahu.Rumah orang orang bajo sangat jarang dipenuhi perabot furniture seperti kursi meja kecuali memang mereka orang terpandang seperti kepala desa, pemilik warung atau pedagang.Umumnya mereka duduk di lantai kayu yang tidak terlalu rapat sehingga kita bisa melihat air laut dan segala kehidupannya di bawah sana..Kamar mandi ini hanya semacam bilik terbuka, yang ditutupi kayu setinggi leher orang dewasa.. Pada pagi hari, laut surut dan airpun mengalir membawa segala jenis sampah, sisa kupasan kulit buah, juga kotoran manusia menuju laut lepas. Jika tidak sampah dan lain-lainnya hanya berputar putar dibawah kolong rumah. Tidak mengherankan, jika penyakit muntaber dan kolera sering kali menyerang penduduk .Air bersih merupakan persoalan utama perkampungan ini. Jika dulu mereka mengambil air tawar dari sungai dan mengisinya di drum- drum. Sekarang aliran air PAM di alirkan dari darat melalui pipa pipa bawah laut. Walau debit yang keluar sangat kecil. Jadi jika hujan turun, merupakan kebahagian bagi penduduk kampung untuk mengisi tempayan dan tempat penampungan air mereka.Menurut masyarakat suku bajo bahwa pemanasan global sekarang, orang-orang bajo kesulitan memantau perubahan iklim. Padahal biasanya mereka sangat presisi dalam mengantisipasi. Gelombang pasang, letusan gunung berapi bisa diprediksi jauh hari sebelumnya. Untuk berlayar di siang hari. Pada saat mereka tidak bisa melihat pantai, mereka mengandalkan ombak dan angin. Pada malam hari, bintang bintanglah yang menunjukan jalan. Mereka menyebut bintang itu mamau atau karangita. Mamau atau karangita bisa menjadi penunjuk arah yang dituju. Suku Bajo, memiliki keyakinan penuh atas sebuah ungkapan, bahwa Tuhan telah memberikan bumi dengan segala isinya untuk manusia. Keyakinan tersebut tertuang dalam satu Falsafah hidup masyarakat Bajo yaitu, ‘Papu Manak Ita Lino Bake isi-isina, kitanaja manusia mamikira bhatingga kolekna mangelolana‘, artinya Tuhan telah memberikan dunia ini dengan segala isinya, kita sebagai manusia yang memikirkan bagaimana cara memperoleh dan mempergunakannya. Sehingga laut dan hasilnya merupakan tempat meniti kehidupan dan mempertahankan diri sambil terus mewariskan budaya leluhur suku Bajo.Dalam suku Bajo, laki-laki atau pria biasa dipanggil dengan sebutan Lilla dan perempuan dengan sebutan Dinda.Suku Bajo hidup dari melaut,tidak mengherankan masyarakat Suku Bajo identik dengan kemiskinan dan ketertinggalan.Pendidikan belum dipandang sebagai prioritas utama.Hal ini disebabkan oleh karena tradisi sebagai nelayan turun-temurun sangat kuat. Dalam suku ini, nelayan adalah pekerjaan satu-satunya. Itu membuat mereka cenderung tidak ingin keluar dari komunitas yang sudah terbangun sejak lama. Anak-anak Suku Bajo memang tidak didorong bersekolah oleh orang tuanya, sehingga mereka sangat tertinggal.Hal yang lainnya juga,ialah akses jalan untuk mencapai kawasan pemukiman Suku Bajo cukup sulit. D.Keistimewaan Suku Bajo Suku Bajo memiliki banyak keistimewaan tersendiri, diantara salah satunya yakni menjadikan perahu atau sampan sebagai tempat hidup dan alat transportasi utama. Lebih dari itu, sampannya juga digunakan sebagai tempat untuk mencari nafkah dengan menjual berbagai hasil tangkapan laut sebagai mata pencaharian utama mereka. Selain sampan sebagai tempat berkegiatan ekonomi, kerajinan kain tenun tradisional juga menjadi kegiatan tak terpisahkan dari kaum ibu di Wakatobi tersebut. Kain-kain seperti ledja dan kasopa ditenun dengan alat-alat tradisional dengan motif yang khas. Suku Bajo lebih percaya kepada kearifan lokal ketimbang berbagai instrumen modernitas yang masih berkembang di luar kebudayaan laut suku di Wakatobi tersebut. Dari segi bahasa, kendati orang Bajo mempunyai satu bahasa. Namun dialek mereka terpengaruh dengan bahasa-bahasa daerah tempat mereka bermukim. Seperti di kabupaten Lembata, mereka hanya berbahasa Bajo dengan kaumnya, sementara itu mereka berbahasa Lamaholot bila bertemu di pasar atau berinteraksi dengan penduduk luar kelompoknya. Orang Bajo terutama di Sulawesi Selatan banyak mengadaptasi adat istiadat orang Bugis atau Makassar. Atau juga adat istiadat Buton di Sulawesi Tenggara. Sedangkan orang Bajo di Sumbawa cenderung mengambil adat Bugis, bahkan seringkali mengidentifikasi dirinya sebagai orang Bugis/Buton di beberapa daerah.Meskipun telah ratusan tahun tinggal bersama penduduk lokal yang beragama Katolik atau Kristen di NTT, orang Bajo tetap sampai sekarang taat menganut agama Islam, dan bagi mereka Islam adalah satu-satunya agama yang menjadi ciri khas suku ini. Menjaga kekayaan laut adalah salah sifat yang diemban oleh suku Bajo. Dengan kearifannya mereka mampu menyesuaikan diri dengan ganasnya lautan. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1.Dalam Suku Bajo dikenal empat kelompok masyarakat menurut kebiasaannya bernelayan, yakni kelompok lilibu, kelompok papongka, kelompok sakai, dan kelompok lame. 2.Asal usul suku Bajo,terdapat banyak versi diantaranya : Suku Bajo merupakan suku laut yang berasal dari Johor Malaysia yang kemudian menyebar hingga ke Sulawesi, NTT, Sulawesi Tenggara dan pulau-pulau sekitar di Indonesia. Suku Bajo berasal dari Vietnam dan Philipina. Di sisi lain terdapat argumen yang menyatakan bahwa suku Bajo berasal dari daerah di selatan Philipina . Versi lain dari asal usul suku Bajo adalah bahwa suku Bajo merupakan campuran dari Cina Selatan dan Kalimantan Timur.Selain itu ada juga versi lain,yakni :  lontarak riolo peninggalan kerajaan Bone menyebutkan bahwa suku Bajo berasal dari daerah di selatan Afrika. Dalam lontarak tersebut terdapat banyak kata Bajo dan afrika sehingga dikaitkan sebagai asal dari suku ini.  suku Bajo berasal dari prajurit Malaka yang tidak menerima kehadiran Portugis di Malaka sehingga mereka menyebar ke kawasan Timur Nusantara, membentuk komunitas suku Bajo.  Salah satu Lontarak Bajo mengatakan bahwa suku Bajo berasal dari suku Makassar.  Persebaran Suku Bajo di banyak tempat di pesisir Indonesia, Malaysia, Brunei, Philipina, Vietnam, dan Thailand. Di Indonesia sendiri, letak persebaran suku Bajo, bermula dari Malaysia yang datang ke Sulawesi. Dari Sulawesi, suku Bajo menyebar ke Manado, Ambogaya, kalimantan, sulawesi tenggara, NTT, NTB, Papua, pesisir Sumatera dan tersebar banyak lagi di pulau-pulau terpencil di Nusantara. 3.Meskipun dalam kehidupannya,Agama yang dianut Suku bajo ialah agama Islam, namun mereka masih hidup dalam dimensi leluhur. Budaya mantera mantera, sesajen serta kepercayaan roh jahat masih mendominasi kehidupan mereka. Rumah orang orang bajo sangat jarang dipenuhi perabot furniture seperti kursi meja kecuali memang mereka orang terpandang seperti kepala desa, pemilik warung atau pedagang.Bagi suku Bajo, Laut adalah sebuah masa lalu, kekinian dan harapan masa mendatang. Laut adalah segalanya, laut adalah kehidupannya, laut adalah ombok lao, atau raja laut. Suku Bajo hidup dari melaut,tidak mengherankan masyarakat Suku Bajo identik dengan kemiskinan dan ketertinggalan.Pendidikan belum dipandang sebagai prioritas utama. 4.Suku Bajo memiliki banyak keunikannya tersendiri, diantara salah satunya yakni menjadikan perahu atau sampan sebagai tempat hidup dan alat transportasi utama. Lebih dari itu, sampannya juga digunakan sebagai tempat untuk mencari nafkah dengan menjual berbagai hasil tangkapan laut sebagai mata pencaharian utama mereka.Dari segi bahasa, kendati orang Bajo mempunyai satu bahasa. Namun dialek mereka terpengaruh dengan bahasa-bahasa daerah tempat mereka bermukim. Orang Bajo terutama di Sulawesi Selatan banyak mengadaptasi adat istiadat orang Bugis atau Makassar..Meskipun telah ratusan tahun tinggal bersama penduduk lokal yang beragama Katolik atau Kristen di NTT, orang Bajo tetap sampai sekarang taat menganut agama Islam, dan bagi mereka Islam adalah satu-satunya agama yang menjadi ciri khas suku ini. Menjaga kekayaan laut adalah salah sifat yang diemban oleh suku Bajo. Dengan kearifannya mereka mampu menyesuaikan diri dengan ganasnya lautan. B.Saran 1.Perlunya diadakan penelitian yang mendalam mengenai kehidupan Suku Bajo. 2.Pemerintah hendaknya memperhatikan kehidupan Suku – suku yang tidak terjangkau dengan kehidupan modern seperti ,Suku Bajo khususnya dalam hal pendidikan.Karena banyak potensi dan sumber daya kemaritiman yang dimiliki oleh Suku Bajo .   DAFTAR PUSTAKA http://blog.imanbrotoseno.com/?p=1600 http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/22/suku-bajo-dan-nasionalisme-etnik-di indonesia/ http://travel.detik.com/read/2012/04/25/140220/1901168/1025/suku-bajo-mencuri-perhatian-di-beijing-film-festival http://www.teguhsantoso.com/2010/12/sejarah-keunikan-dan-budaya-suku-bajo.html#ixzz27nhgfvhg LAMPIRAN POTRET KEHIDUPAN MASYARAKAT SUKU BAJO  

MAKALAH POTRET KEHIDUPAN MAYARAKAT PESISIR DI INDONESIA


BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia ,yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan memiliki 5,8 juta km2 laut atau sebesar 70 persen dari luas keseluruhan Indonesia.Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam yang dimilkinya,baik sumber daya yang dapat diperbaruhi maupun sumber daya yang tidak dapat diperbaruhi. Potensi kelautan Indonesia yang sangat besar dan beragam dapat terlihat dari besarnya keanekaragaman hayati,potensi budi daya perikanan pantai dan laut serta pariwisata bahari.Pantai Indonesia merupakan pantai terpanjang setelah Kanada dan banyaknya pulau-pulau kecil yang indah serta iklim tropis di mana matahari bersinar sepanjang hari dan potensi kelautan Indonesia yang beragam seperti ikan hias,terumbu karang dan mangrove menjadi modal sangat besar dalam pengembangan wisata bahari.Di samping itu ,letak geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan dan lintasan kapal laut internasional,menyebabkan potensi jasa perhubungan laut sangat besar dalam hal peningkatan ekonomi Indonesia dalam hal ekspor dan impor.Indonesia juga memiliki potensi minyak dan gas bumi serta mineral lainnya.Selain potensi di atas,masih banyak lagi potensi kelautan yang dimiliki Indonesia. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia sebagai wilayah homogen.Wilayah pesisir merupakan wilayah yang banyak didiami penduduk nelayan khususnya penduduk nelayan pesisir.Dilihat dari aspek potensi sumber daya perikanan laut,dapat ditafsirkan bahwa penduduk nelayan dapat hidup dengan sejahtera.Namun,pada kenyataanya penduduk nelayan pesisir masih berada pada posisi yang paling bawah yang dikenal sebagai masyarakat nelayan miskin.Oleh,karena itu kami membuat makalah “Potret Kehidupan msyarakat Pesisir di Indonesia”,untuk membahasnya lebih lanjut. B.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini ,yaitu : 1.Bagaimana pengetahuan masyarakat nelayan? 2.Bagaimana sikap masyarakat nelayan terhadap kehidupan modernisme? 3.Bagaimana cara hidup masyarakat pesisir? C.Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu : 1.Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat nelayan. 2.Untuk mengetahui sikap masyarakat nelayan terhadap kehidupan modernisme. 3.Untuk mengetahui cara hidup masyarakat pesisir.   BAB II PEMBAHASAN A. Pengetahuan Masyarakat Nelayan Sistem pengetahuan masyarakat berkembang dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.Manusia merupakan makhluk yang unik yang menjadi salah satu bagian dari kajian filsafat,yang menyatakan bahwa manusia tidak lain merupakan kajian mikro kosmos.Dalam filsafat pembagian itulah muncul suatu materi yang terbagi dua yaitu esensi dan eksistensi.Dari hal tersebut ,manusia mencoba memahami dirinya dan kehidupannya sendiri,kehidupan orang lain dan bagimana ia hidup sebagai individu maupun masyarakat.Demikianlah pengetahuan manusia berkembang dari pengetahuan yang sangat sederhana sampai pada perkembangan pengetahuan yang muktakhir.Perkembangan pengetahuan ini terjadi pula pada masyarakat nelayan. Sistem pengetahuan kemaritiman dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu: pengetahuan pelayaran, pengetahuan kondisi lingkungan dan sumber daya laut, dan pengetahuan lingkungan sosial budaya. Yang dimana ketiga subsistem pengetahuan ini berkaitan satu sama lain secara fungsional. 1.Pengetahuan Pelayaran Memiliki pengetahuan tentang musim, kondisi cuaca dan suhu , kondisi dasar, dan tanda-tanda alam lainnya merupakan hal-hal yang mutlak diperlukan dan diketahui oleh nelayan khususnya. Dengan berbekal pengetahuan tersebut nelayan mampu menentukan waktu-waktu kegiatan pelayaran yang efektif dan menjamin keselamatan di Laut. Di Nusantara ini, Masyarakat nelayan memiliki pengetahuan tentang dua tipe musim yaitu musim barat dan musim timur, yang memiliki pola dan karakteristik masing-masing, sebagai berikut:  Musim barat terjadi pada bulan Desember sampai dengan Juni ditandai dengan hujan lebat, angin/badai besar dan arus kuat dari arah barat ke timur. Pada musim ini kemungkinan untuk melakukan aktifitas pelayaran sangat kurang.  Musim timur terjadi pada bulan Juli Desember ditandai dengan angin dan arus gerak lemah dari timur ke barat. Pada musim ini memberikan peluang besar bagi nelayan untuk melakukan aktifitasnya secara intensif. Selain dari kedua musim tersebut Nelayan juga harus mengetahui musim berikut :  Musim peralihan merupakan peralihan musim barat ke musim timur yang berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yakni bulan Mei sampai dengan Juli.Musim ini ditandai dengan goncangan ombak kurang menentu yang tak henti-hentinya.  Selain musim barat, musim timur, dan musim peralihan terdapat pula musim yang memungkinkan nelayan untuk menangkap ikan. Musim ini berlangsung antara bulan Oktober sampai dengan April. Nelayan pulau Sembilan mengetahui secara pasti waktu-waktu yang tepat untuk menangkap ikan.. Terjadinya perubahan musim, perubahan cuaca dan suhu, kondisi air laut, kondisi dasar, membawa pengaruh positif dan negatif pada aktivitas pelayaran yang dilakukan oleh nelayan. Ditinjau dari pengalaman dan warisan pengetahuan, Nelayan memiliki perangkat-perangkat pengetahuan tentang lokasi-lokasi berbahaya, seperti selat-selat yang memiliki banyak pusaran air, tempat-tempat yang dihuni oleh banyak hiu, gurita, dan paus. Nelayan juga memiliki pengetahuan tentang tempat-tempat keramat yang dihuni oleh hantu-hantu laut, dan juga tempat-tempat yang aman untuk dilalui dan digunakan sebagai tempat beristirahat. Selain itu, Nelayan juga memiliki pengetahuan tentang kondisi dasar (dalam, dangkal, berpasir, berlumpur, berbatu-batu, rata, landai, curam) dan kondisi air laut (berombak dan berarus). Pengetahuan seperti ini diperlukan bagi pilihan penggunaan tipe-tipe alat tangkap. 2.Pengetahuan tentang Lingkungan dan Sumber Daya Laut Kategori pengetahuan masyarakat maritim tentang lingkungan dan sumber daya laut berbeda dari satu kelompok ke kelompok atau komunitas dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai contoh, Nelayan Indonesia yang memiliki klasifikasi pengetahuan lokal seperti berikut :  Udang laut. Nelayan pengguna kawasan karang Sulawesi Selatan mengetahui tiga jenis udang/ lobster merupakan komoditi ekspor andalan, yaitu udang mutiara, udang bamboo, dan udang kipas.  Teripang. Nelayan pulau Sembilan mengenal kurang lebih 20 jenis teripang, diantaranya ialah teripang koro, teripang buang kulit asli, teripang buang kulit biasa, teripang tai kongkong, teripang batu, teripang tenas, teripang pandang .Sedangkan para pedagang di Makassar hanya mengetahui kurang lebih 40 jenis teripang.  Bagi nelayan pulau Sembilan, berbagai klasifikasi biota liar dan tidak liar, seperti penyu, hiu, siput (lola, kima, mata tujuh,dll), akar bahar, rotan laut, dan agar-agar merupakan komoditi tangkapan utama nelayan untuk diekspor sejak abad ke-16. Walaupun Nelayan memiliki banyak pengetahuan mengenai hal tersebut namun klasifikasi pengetahuan nelayan lokal masih dinilai sangat minim, hal ini dikarenakan nelayan hanya perlu memberi nama pada jenis-jenis ikan dan biota lainnya berdasarkan nilai ekonominya, berbahaya, bermakna simbolik, dan berfungsi praktis bagi kehidupan masyarakat nelayan. Berbeda dengan pengetahuan dari komunitas saintis (dosen, mahasiswa, peneliti, pengelola laboratorium, ahli lingkungan dan pengelola museum) yang mengetahui ratusan bahkan ribuan jenis ikan dan biota laut lainnya dengan nama/istilah latin. Mereka mengetahui lokasi dan perkembangbiakan, kondisi populasi dan perilaku biota laut melalui pendidikan dan penelitian ilmiah. 3.Pengetahuan tentang Lingkungan Sosial Masyarakat maritim khususnya nelayan memerlukan dan memiliki pengetahuan tentang lingkungan sosial di sekelilingnya dengan siapa mereka bertransaksi, bekerjasama, meminta jasa perlindungan keamanan, atau sebaliknya melakukan persaingan dan konflik memperebutkan potensi sumber daya dan jasa-jasa laut Lingkungan sosial masyarakat maritim berdasarkan buku Wawasan Sosial Budaya Maritim (2011:111) meliputi: • Para pedagang hasil laut, pengusaha modal, pasar, industry hasil laut, tukang perahu, pembuat alat-alat tangkap, toko bahan pembuatan alat tangkap dan alat-alat pertukangan serta bahan perlengkapan dan perbekalan ke laut. • Kelompok-kelompok nelayan penyaing yang mengusahakan hasil laut yang sama. Penggunaan tipe teknologi tangkap lain, kelas usaha perikanan yang lebih tinggi dan dominan, petambak dan pembudidaya laut, yang berasal dari daerah dan suku bangsa yang berlainan atau sama. • Pihak pemerintah dari instansi terkait, aparat keamanan laut, peneliti. Pemerhati lingkungan laut, LSM, lembaga donor, pelayar, petambang, industri pariwisata, seniman, dan ragawan laut, pencari harta karun, dan sebagainya. Pengetahuan mengenai hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam menentukan sikap dan membuat suatu keputusan. B.Sikap Masyarakat Nelayan Terhadap Kehidupan Modernisme Manusia pada dasarnya merupakan makhluk social yang tak lepas dari lingkungannya. Saling ketergantungan antar makhluk hidup yang lain dibutuhkan dalam hidupnya untuk selalu berkembang. Setiap masyarakat menginginkan perubahan dari keadaan tertentu ke arah yang lebih baik dengan harapan hidupnya akan maju dan makmur. Keinginan akan adanya perubahan itulah lahirlah sebuah proses modernisasi. Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial , ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai abad ke-19. Menurut Soekanto ( 1977), modernisasi adalah sebuah bentuk perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan (intended/planned changel social planing). Dalam masyarakat, modernisasi adalah suatu perubahan, dimana masyarakat modern membutuhkan spesialisasi fungsi yang memerlukan pendidikan dan pelatihan.Dampak dari adanya modernisasi adalah munculnya disorganisasi dan reorganisasi dalam kehidupan masyarakat akibat norma-norma dan nilai-nilai yang ada mulai memudar dan di gantikan dengan pembentukan norma-norma atau nilai-nilai baru untuk penyesuaian diri dengan perubahan yang terjadi .Pengaruh modernisasi juga terjadi pada masyarakat nelayan. Dalam masyarakat nelayan terdapat dua sikap dalam menghadapi modernisme, yaitu : 1.Sikap tidak merima pengaruh modernisme. Contohnya : Pada masyarakat Suku Bajo yang dalam menempatkan orang membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu Sama‘ dan Bagai. Sama‘ adalah sebutan bagi mereka yang masih termasuk ke dalam suku Bajo sementara Bagai adalah suku di luar Bajo. Penggolongan tersebut telah memperlihatkan kehati-hatian dari suku Bajo untuk menerima orang baru. Mereka tidak mudah percaya terhadap pendatang baru. Suku Bajo juga menggunakan sampan sebagai tempat berkegiatan ekonomi, kerajinan kain tenun tradisional juga menjadi kegiatan tak terpisahkan dari kaum ibu di Wakatobi .Kain-kain seperti ledja dan kasopa ditenun dengan alat-alat tradisional dengan motif yang khas. Suku Bajo lebih percaya kepada kearifan lokal daripada berbagai instrumen modernitas yang masih berkembang di luar kebudayaan laut sukunya. 2.Sikap menerima pengaruh modernisme Contonhya : Pada masyarakat suku Bajo,yang dikenal sebagai suku yang hidup di perahu atau suku nomaden laut.Pada abad 21 sekarang ini dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi atau globalisasi menyebabkan banyak dari Suku Bajo yang sudah tidak bermukim di atas perahu dan dan hidup pada samudera lepas,Hal ini membuktikan bahwa secara tidak langsung Suku Bajo menerima pengaruh modernisme.Namun,hal ini menyebabkan jumlah penduduk Suku Bajo berkurang drastis. Modernisasi dalam masyarakat pada umumnya memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung bagaimana masyarakat khususnya nelayan pesisir bersikap dan menilainya. C.Cara Hidup Masyarakat Pesisir Masyarakat Maritim khusunya masyarakat pesisir hidup hampir sama dengan masyarakat yang hidup di wilayah daratan .Namun,masyarakat pesisir berorientasi pada laut.Hampir sebagian besar atau sepenuhnya mereka menggantungkan kehidupan ekonominya pada pemanfaatan sumber daya laut atau jasa laut.Masyarakat pesisir khususnya nelayan,merupakan kesatuan sosial yang sekali menggeluti pekerjaannya akan membentuk suatu hubungan menyatu dengan lingkungan alam laut yang dimanfaatkannya dan tidak mudah meninggalkannya untuk bergeser ke dunia kehidupan di darat.Selain itu masyarakat pesisir memilki kebudayaan yang berbeda.Berikut system kebudayaan masyarakat pesisir.  Sisitem Religi dan Keyakinan Dalam banyak kebudayaan di dunia,kepercayaan atau keyakinan merupakan salah satu unsur penting dan mendasar dalam kehidupan masyarakat manusia.Kepercayaan mengenai keyakinan akan adanya sesuatu yang mengatur dan mengendalikan hidup dan kehidupan manusia.Pada esensinya ,unsur religi merupakan satu unsure kebudayaan yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan manusia akan hubungan atau kesatuan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.Dengan demikian,agama dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat manusia untuk selamat dunia dan akhirat. Namun,pada masyarakat pesisir ,agama lebih difungsikan sebagai urusan dunia yang pragmatis daripada penggunaanya secara ideal,yakni sebagai mekanisme pemecahan persoalan-persoalan lingkungan fisik dan sosial ekonomi yang dihadapi di laut sehari-hari.Sama halnya dengan kepercayaan pada ilmu mejik dan praktik sihir yang digunakan oleh masyarakat nelayan untuk memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat diatasi dengan akal sehat dan praktik biasa.Contohnya: 1.Suku Bajo  Walaupun Suku bajo beragama Islam, namun mereka masih hidup dalam dimensi leluhur. Budaya mantera mantera, sesajen serta kepercayaan roh jahat masih mendominasi kehidupan mereka. Peran dukun masih diperlukan untuk menyembuhkan penyakit serta untuk menolak bala atau memberikan ilmu- ilmu.Orang Bajo juga sangat mempercayai setan - setan yang berada di lingkungan sekitarnya.  Masyarakat Suku Bajo percaya pantangan- pantangan larangan meminta sesuatu kepada tetangga seperti minyak tanah, garam, air atau apapun setelah magrib. Mereka juga percaya dengan upacara tebus jiwa. Melempar sesajen ayam ke laut. Artinya kehidupan pasangan itu telah dipindahkan ke binatang sesaji. Ini misalnya dilakukan oleh pemuda yang ingin menikahi perempuan yang lebih tinggi status sosialnya 2.Nelayan Bugis ,Makassar dan Madura memiliki ritual berupa doa dan penyembahan sesaji untuk menghadapi dan melawan seperti : rintangan arus dan ombak besar yang diarunginya ,dalamnya laut yang diselami untuk mencari teripang,berbahaya dan angkernya tempat yang kaya sumber dayanya dan ancaman raksasa laut (gurita,hiu,dan paus). 3. Provinsi Nusa TengggaraTimur  Bito Berue Salah satu system kepercayaan sebelum menggunakan sampan dengan cara mengambil jengger ayam lalu memotongnya dan darahnya diusapkan disekeliling sampan baru sebelum melaut untuk menolak bala . Dengan adanya system kepercayaan maka akan tercipta suatu hubungan yang harmonis antara nelayan dalam semangat gotong royong,tidak saling bersaing antara nelayan dan tidak saling mencuri peralatan tangkapan antar nelatan.  Misa Arwah Salah satu kegaiatan yang dilakukan menurut agama katolik untuk mendoakan arwah leluhur yang telah meninggal dilaut.  Tena Fulle Merupakan salah satu upacara adat yang dilakukan sebelum melaut pertama kali dengan memberi makan arwah leluhur di pinggir pantai.Hal ini dilakukan agar hasil tangkapan mereka banyak .Namun,walaupun demikian masyarakat nelayan di desa tersebut sangat patuh dengan aturan tetua adatnya yakni tidak boleh menangkap dalam jumlah banyak.Karena jika mereka mengmabil jumlah tangkapan yang banyak mereka percaya akan membawa bencana pada mereka. Pada dasarnya ritual yang dilakukan masyarakat pesisir memiliki tiga aspek penting,yakni :  Sebagai media untuk memohon rezeki  Sebagai media perlindungan atau tolak bala  Sebagai media untuk bersyukur  Pengetahuan dan keterampilan masyarakat nelayan dalam mengelola hasil tangkapan Pengetahuan dan keterampilan nelayan di dunia dapat dibagi dalam dua ciri,yakni local tradisional dan sains modern.Pengetahuan dan keterampilan lokal tradisional bersumber rekayasa masyarakat nelayan setempat atau dari luar yang telah bertahan lama dan digunakan secara turun temurun.Ciri pengetahuan lokal tradisonal banyak digunakan pada masyarakat maritime di Negara-negara berkembang khususnya Indonesia.Pengetahuan yang masih menggunakan konsep lokal tradisonal terlihat pada pada proses pengawetan hasil tangkapan laut. Di Indonesia pada masa lalu menggunakan teknik-teknik pengawetan tradisional seperti :  Pengeringan  Pengasapan  Penggaraman  Dan lain-lain Proses Pengawetan yang sangat tradisional ini membuat nelayan mengalami persoalan berupa :  Nelayan cenderung mengurangi volume tangkapannya ,sebab walaupun hasil tangkapan melimpah namun nilai tukarnya belum tentu meningkat karena terancam pembusukan.Hal ini juga membuat para nelayan terburu-buru menjual tangkapannya tanpa memperhatikan penurunan harga yang cukup signifikan karena takut menanggung kerugian besar akibat hasil pembusukan.  Masyarakat konsumen sulit mencapai ikan dan hasil laut yang segar karena jarak antara pedalaman dan pantai jauh. Seiring dengan perkembangan teknologi ,pengawetan modern dengan menggunakan es yang didatangkan dari kota-kota besar telah digunakan oleh masyarakat nelayan.Namun,pada kenyataannya hal tersebut tidak membuat tingkat perekonomian masyarakat pesisir di Indonesia meningkat.Masyarakat pesisir Indonesia masih tetap identik dengan kemisikinan. Beberapa kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan berdasarkan buku Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu (2001:129) meliputi: 1. Mendorong usaha peningkatan hasil tangkapan nelayan kecil melalui penyediaan wilayah penangkapan yang bebas dari persaingan dengan menggunakan kapal penangkap ikan yang berteknologi canggih. 2. Meningkatkan produksi usaha nelayan kecil dan membina industry kecil pengolahan hasil laut. 3. Penyempurnaan pola hubungan kerja antara KUD dan nelayan dengan pengusaha dalam rangka meningkatkan keandalan system distribusi. 4. Megembangkan sentra produksi perikanan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan peran serta masyarakat desa pantai. 5. Meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat desa pantai melalui pemantapan organisasi dan pemerintahan desa pantai,pengembangam prasarana sosial untuk menggerakkan kehidupan ekonomi,dan pencairan alternative kesempatan kerja di musim paceklik. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1. Sistem pengetahuan kemaritiman dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu: pengetahuan pelayaran, pengetahuan kondisi lingkungan dan sumber daya laut, dan pengetahuan lingkungan sosial budaya. Yang dimana ketiga subsistem pengetahuan ini berkaitan satu sama lain secara fungsional. 2. Dalam masyarakat nelayan terdapat dua sikap dalam menghadapi modernisme, yaitu :  Sikap tidak merima pengaruh modernism  Sikap menerima pengaruh modernisme Modernisasi dalam masyarakat pada umumnya memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung bagaimana masyarakat khususnya nelayan pesisir bersikap dan menilainya. 3. Cara hidup masyarakat pesisir didasarkan pada ritual yang diyakininya.Pada dasarnya ritual yang dilakukan masyarakat pesisir memiliki tiga aspek penting,yakni :  Sebagai media untuk memohon rezeki  Sebagai media perlindungan atau tolak bala  Sebagai media untuk bersyukur B.Saran 1.Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai masyarakat pesisir khususnya kehidupan mereka ditengah pengaruh modernisme. 2.Peran pemerintah ,masyarakat sangat dibutuhkan dalam membantu masyarakat pesisir Indonesia terlepas dari garis kemiskinan. DAFTAR PUSTAKA Budiharsono,S.2001.Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan.Jakarta:Pradnya Paramita. Dahuri,Rokhmin.2001.Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.Jakarta: Pradnya Paramita. Nontji,Anugerah.1986.Nusantara Laut.Jakarta : Djambatan Soekanto, Soerjono. 1982. SOSIOLOGI Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Tim Pengajar WSBM.2012.Buku Ajar Sosial Budaya Maritim. Makassar:UPT.MKU Unhas. Usman,Hanapi.2012.Buku Ajar Wawasan Ipteks.Makassar:UPT.MKU Unhas. http://www.teguhsantoso.com/2010/12/sejarah-keunikan-dan-budaya-suku-bajo.html#ixzz27nhgfvhg http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/22/suku-bajo-dan-nasionalisme-etnik-di indonesia/ http://alaudinkedang.blogspot.com/2011/05/sistem-kepercayaan-masyarakat-nelayan.html http://www.slideshare.net/adfebriyanti/masyarakat/pesisir-dan-pemberdayaannya.

MAKALAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI


BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat pesat ,baik dalam jumlah kuantitasnya,kualitas maupun pemanfaatannya pada berbagai aspek dialam semesta ini.Oleh karena begitu pesatnya perkembangan teknologi diberbagai bidang yang dapat dipahami melalui berbagai literature melalui rujukan terkait,maka pembahasan tentang pengembangan teknologi pada pokok bahasan yang mhanya difokuskan pada empat bidang yaitu :Teknologi material,Nanoteknologi,Bioteknologi Molekular (Life Science )dan Teknologi Informasi. Pemilihan keempat bidang teknologi tersebut didasarkan pada perkembangannya yang sangat pesat sekarang ini dan pengaruhnya yang begitu besar bagi kehidupan.Bahkan dikatakan bahwa dalam tiga dekade terkahir telah terjadi revolusi besar-besaran dalam bidang : 1. Teknologi material 2. Nanoteknologi 3. Bioteknologi Molekular (Life Science ) 4. Teknologi Informasi. Bukan berarti bidang-bidang yang lain,perkembangannya tidak pesat namun bidang tersebut dapat ditinjau sesuai sudut pandang atau wawasan yang lain. B.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini ,yaitu : 1.Bagaimana perkembangan teknologi dalam bidang teknologi material? 2.Bagaimana perkembangan teknologi dalam bidang nanoteknologi ? 3. Bagaimana perkembangan teknologi dalam bidang bioteknologi molecular (life science) ? 4. Bagaimana perkembangan teknologi dalam bidang teknologi informasi ? C.Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu : 1.Untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam bidang teknologi material. 2.Untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam bidang nanoteknologi. 3.Untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam bidang bioteknologi molecular (life science). 4.Untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam bidang teknologi informasi. BAB II PEMBAHASAN A.Perkembangan Teknologi Dalam Bidang Teknologi Material Teknologi Material atau bahan ,bermula dari pidato Presiden Ronald Reagen tahun 1986 yang mengemukakan suatu usulan tentang Orient Express yang dapat lepas landas dari Washington dan terbang ke Tokyo dalam waktu 2 jam. Untuk itulah diusulkan dua konsep yakni:Pengembangan pesawat Hypersonic (March 5) dan Supersonic (March 5) yang lebih cepat dari Concord. Karena memerlukan biaya yang besar maka Amerika Serikat mengajak Jepang untuk berkoalisi. Pada tahun 1989 tim penilai dari Departemen pertahan Amerika Serikat datang ke Jepang dan teerperanjat melihat Perkembangan Teknologi Jepang. Adapun bahan yang dikembangkan Jepang adalah : PMC : Polymer Matrix Composite MMC : Metal Matrix Composite IMC : Intermetal Matrix Compositen(paduan Ti dan Al) CMC : Ceramic Matrix Coposite ACC : Advance Ceramic Composite (Advance C-C), dan lain-lain. Bahan-bahan material dan komposit tersebut mempunyai kekuatan terhadap berat yang tinggi dan tahan panas. Jepang yang unggul dalam memasarkan produk-produk barunya telah memikirkan aplikasinya untuk industry mobil, energy dan bahan baku atau material perumahan atau gedung dengan pangsa pasar mencapai $32 milyar. Contoh lain mengenai ilmu bahan atau teknologi material adalah perangkat alat elektronik semi konduktor dan super konduktor.Semi konduktor adalah bahan yang berfungsi sebagai konduktor pada suu yang semakin tinggi dan pada suhu rendah bersifat sebagai isolator dan super konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan listirk dengan efisiensi maksimal yang disebabkan oleh panas. B. Perkembangan Teknologi Dalam Bidang Nanoteknologi Berdasarkan sejarah nanoteknologi, Richard Feynman seorang ahli Fisika, adalah orang yang pertama kali mendiskusikan tentang Nanoteknologi dalam kuliahnya dengan topic “Masih Banyak Ruang di Bagian Paling Bawah” dalam suatu pertemuan tahunan American Physical Society pada tahun 1959, tapi yang dianggap menciptakan istilah “Nanoteknologi” adalah Prof. Norio Taniguchi dari Tokyo Science University dalam suatu presentasi pada konferensi yang dilaksanakan pada tahun 1974 yang berjudul Konsep Dasar “Nanoteknologi’”. Konsep self-assembly (sistem dan alat yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan pada reaksi kimia maupun interaksi yang lain antar komponen berskala nano juga menjadi tren utama dalam Nanoteknologi). Era nanoteknologi diawali dari penemuan di bidang nano sains yang mempunyai ;pengertian lebih kepada pengertian konvergensi dari fisika kuantum,biologi molecular,ilmu computer,kimia dan rekayasa material.Diperkirakan dalam periode nulai tahun 2010 sampai 2020 akan terjadi percepatan yang luar biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industry dan ini menandakan bahwa dunia sekarang mengarah pada dekade “Revolusi Nanoteknologi “ Rahasia dibalik nanoteknologi Nanoteknologi telah dianggap sebagai ilmu pengetahuan baru di masa mendatang,dengan inovasi terbaru diantaranya menggunakan partikel mikro yang dapat digunakan untuk menghilangkan kerut wajah,memperkokoh botol kemasan,dan membersihkan pakaian tanpa air.Studi awal di bidang kesehatan juga mengindikasikan beberapa dari partikel-partikel tersebut,telah dipergunakan dalam teknik mesin terbaru yang dapat mengakibatkan kanker atau mengobati penyakit kanker. Nanoteknologi adalah teknologi yang menggunakan skala namometer,atau sepersemilyar meter,merupakan teknologi berbasis pengelolaan materi berukuran nano atau satu per miliar meter dan merupakan lompatan teknologi untuk mengubah dunia materi menjadi berbagai bentuk atau model yang jauh lebih berharga dari sebelumnya.Para ilmuwan yang berkecimpung dalam nanoteknologi mengatakan bekerja dengan partikel-partikel ini dapat member harapan yang paling besar untuk membangun mesin miniature yang tersusun dari atom demi atom,sama seperti halnya setiap makhluk hidup juga tersusun dari atom. Beberapa ilmuwan sudah menerapkan nanoteknologi untuk menambah partikel-partikel perak mini,yang diketahui sebagai sebuah anti bakteri pada pisau cukur,wadah penyimpanan makanan,minuman dan kaus kaki anti debu.Pengaruh bagi manusia adalah bahwa patikel-partikel ini dapat menyebabkan tubuh dan ilmuwan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum mereka benar-benar dapat memahami efek yang dihasilkan dari penggunaan teknologi.Partikel nano,karena sangat kecil dapat masuk melalui sebuah membran sel tanpa diketahui namun dapat membawa cukup besar materi asing di antara untaian DNA.Namun,tidak ada studi kesehatan jangka panjang untuk masalah ini. Revolusi Industri di bidang nanoteknologi Nanosains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena atau sifat-sifat suatu objek atau material dalam skala nanometer.Mula-mula ,tubuh kita berada di dunia berskala meter (m).Kemudian,dimisalkan bagian tubuh manusia yang berskala 1 per 1000 dari itu atau micrometer dianalogikan seperti diameter rambut manusia,sel tubuh atau sel darah merah.Nanometer (nm) adalah besaran 1 per 1000 dari mm,seperti lebar DNA yang skalanya berkisar 2 nm.Apabila namometer dibagi lagi menjadi 1 persepuluhnya,akar sampai pada besaran atom yang terakhir yaitu (0,1 nm=1A0 (Angstrom). Perbandingan antara 1 meter dengan 1 nanometer adalah seperti haknya perbandingan antara bola bumi dengan bola pingpong.”Dari kenyataan ini,dapat dikatakan bahwa,manusia secara perlahan –lahan tengah mendapatkan teknologi yang sulit dibayangkan,”.Adapun Nanobaja mampu menghasilkan baja yang berstuktur halus (mencapai beberapa puluh nm) dan memiliki kekuatan dan umur 2 kali lipat dari baja tanpa melibatkan nanoteknologi dalam pengolahannya.teknologi .Teknologi Nanobaja,sangat sederhana dan tidak memerlukan peralatan tertentu untuk membuatnya. Di Indonesia perkembangan nanoteknologi boleh dikatakan masih sangat premature.Kondisi ini,tidak jauh berbeda dengan Negara-negara Asean lainnya.Kendati demikian ,kegagalan dalam mengembangkan ;produk berbasis nanoteknologi pada lima tahun ke depan,berpotensi menyebabkan pasar domestic hanya menjadi pasar bagi produk nanoteknologi impor sehingga Indonesia diperkirakan kehilangan nilai tambah sekitar Rp 10 triliun per tahun. Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa kekayaan sumber daya alam misalkan mineral pasir besi,kuarsa,tembaga,emas yang dapat digunakan sebagai basis teknologi nanomaterial.Oleh karena itu,pengembangan nanoteknologi harus diarahkan untuk mengelolah dan memberikan nilai tambah secara signifikan bagi sumber daya alam Indonesia guna meningkatkan daya saing bangsa. Nanoteknologi berdampak di bidang ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa serta setiap sisi kehidupan manusia sebagaimana yang kita ketahui dalam dekade pertama abad ke-21 ini.Banyak yang percaya nanoteknologi mampu menjadi solusi dari sekian banyak masalah dalam kehidupan manusia,diantaranya teknologi pembersih lingkungan,teknologi material yang kuat dan ringan,menyembuhkan sebagian besar penyakit medis pada manusia.Nanoteknologi sangat berkembang pesat dan begiru mencengangkan banyak pihak,sehingga mau atau tidak kita harus mempertimbangkan suatu kebijakan yang untuk selanjutnya berbenah diri menyesuaikan orientasi teknologi yang akan dipakai dimasa yang akan datang. C.Perkembangan Teknologi Dalam Bidang Bioteknologi Molecular (Life Science) Ilmu bioteknologi molecular merupakan salah satu bidang IPTEKS saat ini yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan,industriawan,bisnismen,politikus maupun negarawan,terutama yang berkaitan dengan kebijakan pengembangannya.Bioteknologi molecular sebagian bahagian dari bioteknologi secara umum merupakan topic ilmiah penting dalam beberapa tahun belakangan ini yang telah merangsang banyak transformasi ilmu pengetahuan dibidang kimia,pertanian,kedokteran,perikanan,kelautan,lingkungan.Perkembangan ilmu pengetahuan disamping meningkatkan segi ilmiah ,teknologi,ekonomi juga mempunyai implikasi social,politik dan etika secara lebih luas.Dengan demikian pengembangn yang tidak terkontrol pada bidang ini akan sangat mungkin memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan bagi kehidupan manusia.oleh karena itu saat ini juga sedang gencar dibahas aspek etika yang berkaitan dengan riset bioteknologi,terutama riset bioteknologi,terutama riset yang berkaitan dengan riset bioteknologi,terutama riset yang berkaitan langsung dengan manusia. Sejarah Perkembangan Bioteknologi Perkembangan bioteknologi dimulai sejak ditemukannya mikroorganisme yang dapat dipakai untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Sejak tahun 6000 SM, orang Samaria dan Babilonia sudah meminum bir, ini berarti bahwa saat itu telah di temukan proses produksi minuman beralkohol dengan cara fermentasi. Orang mesir telah membuat roti sejak 4.000 SM, dan pembuatan beberapa makanan lain baik di Eropa maupun di Asia seperti keju, yoghurt, kecap, tempe, pewarna makanan serta pembuatan tape adalah beberapa contoh pemanfaatan mikroorganismeyang sudah ada sejak lama. Table 2 : Tahapan Penting Sejarah Perkembangan Bioteknologi Tahapan Waktu  Ragi untuk membuat anggur dan bir.  Ragi untuk pengembang roti.  Antony Van Leeuwenhoek pertama kali melihat mikroba dengan mikroskop yang dirancangnya.  Louis Pasteur, mengidentifikasi mikroba dari luar sebagai gagalnya fermentasi bir.  Edward Buchner menemukan enzim dari ekstrak ragi.  Penemuan sistem pemurnian buangan skala besar dengan bantuan mikroba.  Alexander Fleming menemukan penisilin.  Produksi penisilin berskala besar.  Penemuan struktur helix ganda DNA oleh J. Watson dan F. Crick Sblm 6000 SM Sblm 4000 SM 1680 1876 1897 1910 1928 1944 1953  Penemuan berbagai antibiotika baru, seperti streptomisin, dan lain-lain.  Arthur Kombeng berhasil mensintetis DNA.  Paul Greg pertama kali membuat DNA rekombinan secara invitro.  Percobaan rekayasa genetika pertama yang berhasil.  Insulin hasil rekayasa genetik diizinkan digunakan di USA dan di Inggris. 1950-an 1956 1971 1973 1982  Interferon digunakan dalam mengobati penyakit virus.  Antibodi monoclonal digunakan secara luas dalam diagnostik.  Pengenalan vaksin hepatitis hasil rekayasa genetik.  Antibiotika baru dihasilkan dari pusi sel. Pertengahan tahun delapan puluhan  Bahan mentah industri plastikdiperoleh dari hasil kerja mikroba.  Interferon telah dimanfaatkan pada pengobatan kanker.  Berbagai industry kimia yang memanfaatkan mikroba telah berkembang.  Perkembangan teknik kultur jaringan telah dimulai. Akhir tahun delapan puluhan  Mikroba dipergunakan secara luas untuk proses perlakuan pada limbah industri maupun rumah tangga.  Antibodi monoklonal digunakan untuk menuntun obat-obatan anti kanker menuju ke jaringan kanker.  Tanaman budidaya baru diciptakan melalui rekayasa genetic, pembuatan zat anti hama dan pupuk agar tanamaan tahan terhadap kekeringan, salinitas air dan penyakit.  Berhasilnya cloning pada binatang kambing Dolly dan sapi.  Mulai dibahasnya secara intensif factor etika untuk riset di bidang Bioteknologi. Tahun Sembilan puluhan  Human Genom Research, berkaitan dengan penyakit genetic, terapi gen dan usaha penemuan obatnya.  Kloning pada manusia, baik organ maupun sistim reproduksinya.  Penemuan penting lain dalam bidang medis. Permulaan abad 21 Rekayasa Genetika Bidang ilmu Rekayasa Genetika adalah teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru atau kombinasi gen-gen baru yang diinginkan atau brupa perlakuan manipulasi organism. Prinsip dasar rekayasa genetika adalah penyisipan gen baru ke dalam organisme tertentu biasanya bakteri,sehingga sifat gen awal dapat dipindahkan organism lain dalam arti akan memberikan kemampuan yang baru pada organisme tersebut.Penerapannya mengikuti empat tahap yaitu : 1.Memperoleh gen yang dapat menjadi produk yang terbuat oleh sel mikroba. 2.Menyisipkan gen ke dalam microbe. 3.Menginduksi mikroba untuk mulai mensintesis produk asing. 4.Mengumpulkan dan menganalisis produk asing tersebut. DNA Rekombinan Dan Pengklonan Gen Rekombinan atau hibridisasi merupakan penyusunan ulang gen atau bagian gen dari dua atau lebih organism dan menghubungkannya menjadi satu informasi genetic yang baru dalam organism tunggal.Hibridisasi sudah lama dikembangkan pada tumbuhan dan hewan serta saat ini dikembangkan pada berbagai bidang seperti pengembangbiakan mikroorganisme guna dipakai dalam berbagai proses bioteknologi. Pengklonan gen gen Cloning),merupakan tindakan isolasi dan pemurnian gen spesifik dari genom besar dan kompleks ke genom kecil dan sederhana atau ke genom lainnya,selanjutnya dilakukan perbanyakan strukur sel DNA rekombinannya pada sel inang.Komponen penting dalam pengklonan gen adalah bahan atau material pendukung yang membawa gen masuk ke induk atau tuan rumah dan akan bertanggung jawab atas replikasinya.Kunci keberhasilan atau kegagalan penelitian pengklonan gen adalah keberhasilannya menseleksi gen yang dikehendaki.Sebagai contoh adalah pada E.Coli terdapat sekitar 2000 gen yang berbeda dan kita harus menentukan gen yang tepat untuk diklon,maka kita dapat memperoleh informasi tentang struktur,fungsi dan ekpresi gen. Arti cloning dalam bioteknologi modern ialah penggandaan fragmen DNA,sel jaasad renik,plasmid atau penggandaan sel/jaringan (hewan,tanaman,tumbuhan termasuk manusia).Dengan demikian koning juga berarti cara penggandaan individu secara aseksual.Pengklonan gen yang banyak menarik perhatian adalah dalam bidang reproduksi bianatang tingkat tinggi,adalah Domba Dolly. Ruang Lingkup Bioteknologi Ruang lingkup biteknologi sebetulnya sangat luas,namun demikian tujuan awal dari pengembangan ilmu ini adalah manfaat ekonominya,sedangkan bila dilihat dari cakupan dan aplikasi ilmu ini sekarang terdapat berbagai definisi yang harus dikembangkan.Namun demikian dengan membatasi ruang lingkup pada tujuan awalnya,maka bioteknologi sering didefinisikan sebagai : Suatu teknologi yang menggunakan dan memanfaatkan organisme biologis (hayati) baik system maupun proses untuk menghasilkan barang maupun jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia. Perkembangan lebih lanjut dari adanya penerapan bioteknologi ,yaitu : Bioteknologi Kedokteran Pemanfaatan sinar X,Sinar neutron dan sinar radio aktif dalam bidang kedokteran sudah sangat pesat.Sinar X sudah telah lama dikenal dalam radiologi pada pengambilan foto paru-paru,jantung,lambung,kepala,tulang dan sebagainya.Sinar laser pada perkembangan terakhir digunakan dalam operasi bagian organ tubuh manusia.Sinar radioaktif digunakan untuk menstrilkan atau mensucihamakan alat-alat kedokteran,misalnya alat suntik,pisau,gunting bedah dan lain-lain.dalam genetika kedokteran sinar radioaktif dipakai mengatur dan memperbaiki dampak kelemahan system sel dalam proses metabolism dan sebagainya. Bank sperma beku dan bayi tabung secara ilmiah banyak dilakukan di Negara-negara maju penganut system kebebasan.Pada keluarga yang telah lama berkeluarga namun tidak dikarunia anak,maka dengan melalui beberapa tahapan proses pemeriksaan dapat ditolong melalui pembuahan diluar rahim yaitu dalam tabung.Apabila sel telur itu milik sendiri dan sperma adalah milik suaminya,maka anak itu anak sendiri baik secara biologis maupun secara agama. Pencangkokan aat-alat tubuh dalam keadaan biasa selalu ditolak karena alat orang tersebut merupakan benda lain bagi pasien akan tetapi melalui bioteknologi dengan perantaraan agen pencangkokan akan dapat dilaksanakan dengan baik.Pencangkokan seperti ini bisa dilakukan untuk ginjal,kelenjar hati,kelenjar pulau langerheans pada pangkreas,otot bisep,kulit belakang dan lain-lain. Perkembangan lain adalah teknologi terapi penyakit dapat juga dilakukan melalui proses cloning gen.Jika seseorang menderita penyakit ginjal,penderita gangguan otot jantung,atau penyakit reumatik yang mengalami nyeri sepanjang waktu ,maka terapi melalui sel tunas atau steem sel telah dapat memberikan harapan untuk sembuh yang tidak lain adalah teknologi cloning gen. Melalui rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat immunoglobulin (zat kebal) terhadap berbagai jenis penyakit, misalnya hepatitis,kanker hati,lepra yang konon sampai saat ini belum dapat diobati dengan tuntas.Melalu rekayasa genetika para ahli berhasil menyembuhkan penyakit hemofili,yaitu penyakit keturunan yang mengakibatkan darah penderita sukar membeku. Bioteknologi Farmasi Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit penyakit dari mikroorganisme tertentu,biasanya dipergunakan berbagai macam obat.Pada masa yang lalu pengobatan secara oral atau member asupan obat melalui jaringan tubuh tertentu berupa sari atau ekstrak,tetapi saat ini sudah berbeda.Seiring dengan kemajuan perkembangan bioteknologi ,dibuatlah obat atau zat sintesis dengan metoee mutakhir melalui bioteknologi molekuler,rekayasa genetic atau dapat dipacu untuk memproduksi obat-obatan sendiri menjadi pengganti system pengobatan lama.Obat-obatan hasil bioteknologi antara lain : Humulin untuk diabetes ,protropin merupakan hormone pertumbuhan untuk anak-anak yang mengalami keterbelakangan pertumbuhan,alfainterferon untuk pengobatan leukemia dan sebagainya. Produksi alkaloid untuk bahan obat-obatan,kulur jaringan dapat mengatasi kesulitan dalam memperoleh senyawa teersebut.Dalam keadaan yang biasa senyawa itu dapat diambil dari ekstraumor) dan tumbuhan obat tersebut,tetapi dengan kultur jaringan senyawa tersebut diambil dari kalus hasil kultur jaringan.Jadi tidak perlu menunggu sampai tumbuhan itu dipanen,tetapi cukup beberapa bulan saja setelah kalus dibentuk,dengan demikian tidak memerlukan lahan kebun yang luas.Tumbuhan obat-obatan itu misalnya Penas Ginseng yang menghasilkan alkaloid saponin dari ginseng sedangkan Cathratus sp.menghasilkan alkaloid vendolin dan teberanalin (anti tumor) dan sebagainya. Bioteknologi Pertanian Terpenuhinya laju kebutuhan pangan penduduk dunia yang terus bertambah,maka produksi pangan secara konvensional dirasa sudah tidak dapat mengejarnya.Oleh karena itu harus dicari jalan melalui bioteknologi pertanian yaitu : 1.Penggunaan hormon tumbuhan yang mengubah tumbuhan dari diploid menjadi poliploid sehingga dihasilkan produk tumbuhan yang sangat besar “raksasa” misalnya buah tomat dan Lombok keduanya menjadi membesar dan berbagai kelebihan lainnya. 2.Kultur jaringan,siklus pertumbuhan tanaman memerlukan waktu yang cukup lamabat dalam keadaan biasa secara alami namun dengan pemakaian system kultur jaringan maka siklus pertumbuhannya menjadi semakin cepat.Misalnya bunga anggrek dalam keadaan biasa dari biji sampai menjadi dewasa dan sampai berbunga memerlukan waktu yang cukup lama tetapi melalui kutur jaringan akan diperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan segera berbunga. Bioteknologi Peternakan Bioteknologi pada hewan ternak diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia.Melalui perkawinan silang dapat dihasilkan hewan dengan kualitas yang lebih baik,namun cara ini tampaknya masih belum dapat mengejar kebutuhan manusia yang selalu meningkat.Oleh karena itu para ahli peternakan juga memanfaatkan system bioteknologi padda bidang peternakan yaitu dengan cara : 1.Memproduksi obat dan vaksin serta hormone peryumbuhan ternak agar dihasilkan ternak yang sehat dan tahan terhadap penyakit serta pertumbuhannya lebih cepat. 2.Melibatkan hewan unggul melalui pembibitan secara bioteknologi untuk dikawinkan dengan hewan lain sehingga pertumbuhan lebih baik dan perancangan komposisi ransum juga secara bioteknologi artinya mencari cara agar kualitas makanan lebih baik sehingga makanan tidak perlu banyak namun pertumbuhannya sangat cepat dan lebih unggul dalam segala hal. Pro dan kontra Bioteknologi Kloning Kloning pada tumbuhan dan hewan dalam rangka peningkatan kualitassnya memang baik,namun jika cloning tersebut dilakukan pada manusia,akan mulai menimbulkan dampak yang kurang baik,walaupun tidak sedikit pula yang mengatakan adanya dampak positif cloning pada manusia . Ilmuwan Dixon,spesialis etika kloning manusia mengutuk tindakan cloning pada manusia,Sheik Yusuf Al-Qardawi seorang ahli Fiqhi Islam,menyatakan dalam fatwanya bahwa cloning gen pada manusia bertentangan dengan Islam,oleh karena bertentangan dengan keberagaman penciptaan SWT.Pemuka Kristen di vatikan mengatakan cloning pada manusia bertentangan dengan prinsip-prinsip etika.Lembaga UNESCO,meminta kepada Negara-negara di Dunia agar melarang cloning gen pada manusia. D.Perkembangan Teknologi Dalam Bidang Teknologi Informasi Pemanfaatan computer pada saat ini sudah memasuki berbagai bidang kegiatan seperti : Pendidikan, sains, teknologi, seni, hukum, politik, perdagangan, pengobatan, militer, dan sebagainya.komputer sudah tidak lagi hanya untuk kebutuhan professional saja tetapi juga sudah merupakan kebutuhan atau penunjang studi. Perkembangan Komputer dan teknologi Informasi Komputer berasal dari kata “to compute” bahasa yunani yang berarti menghitung.Namun pengertian computer bukanlah sekedar mesin penghitung saja ,melainkan mesin dengan kontruksi elektronika yang mampu menginterpretasikan dan mengeksekusi perintah-perintah dalam bentuk program dengan suatu model input tertentu dan output yang diharapkan dengan memuat perhitungan dan operasi logika.Ada 4 hal penting pada system computer : 1.Alat dengan konstruksi elektronika 2.Tempat Penyimpanan 3.Sistem Operasi 4.Program Penemuan mesin computer elektronik pertama kali dilakukan oleh J.Presper dan J.W.Maucchly (University Of Pensylvania) dengan nama ENIAC(Electronic Numeric and Calculator ) pada tahun 1945 .Pada saat itu kemampuan mesin tersebut sudah termasuk hebat,yaitu dapat melakukan 500 operasi perdetik ,sebagai perbandingan pada tahun 80-an computer CRAY-1 mampu melakukan 800 juta operasi perdetik.Kedua orang tersebut kemudian mengembangkan computer elektronik yang menggunakan angka biner dalam operasi aritmetikanya pada tahun 1952..Komputer pertama diperddagangkan pada tahun 1949 oleh Eckert Mauchly Computer company dengan nama Univac-1,selanjutnya IBM pada tahun 1953 dengan produk IBM-701.Komputer elektonik utamanya adalah Vacuum Tube (Tabung Hampa),sehingga ukuran computer jenis ini masih sangat besar.Bila ditinjau dari proses dan kapasitas memori computer jens,masih lambat dan sangat terbatas sekali. Sejak ditemukannya transistor sebagai pengganti tabung hampa menyebabkan ukuran fisik computer menjadi semakin kecil dan kecepatan prosesnya semakin tinggi dengan memori yang semakin besar.Saat ini orang telah menemukan semi computer dan Integrated Circuit (IC) yang digunakan pada memori dalam mesin computer.Dengan menggunakan bahan super konduktor dibuatlah rangkaian yang lebih baik lagi dibandingkan dengan IC,sehingga proses yang dilakukannya,juga jauh lebih baik. Pembagian generasi computer dikelompokkan berdasarkan komponen peralatan computer yang digunakan dan sekaligus juga menunjukkan efisiensi (kecepatan kerja).Saat ini dinyatakan sudah mencapai lima generasi.Generasi pertama merupakan computer dengan komponen elektronik vacuum tube yaitu pada 1945-1958,generasi kedua menggunakan komponen transistor yaitu antara 1958-1966,generasi ketiga ditemukan computer yang ukurannya lebih kecil yaitu : Solid Logic Technology dan Monolithic Integrated Circuit pada periode 1966-1972.Adapun generasi keempat antara 1972-1978 yaitu saat ditemukannya IC dengan kemampuan yang lebih baik dan ukuran yang lebih kecil dan periode-sekarang dikenal sebagai generasi kelima dengan perkembangan microprocessor yang lebih canggih. Berdasarkan kapasitas memori dan kecepatannya ,maka perkembangan Personal Computer (PC) dimulai tahun 1971 dengan Prosesor Intel 8808 dengan memori 16 KB,dilanjutkan dengan prosessor 8080 pada tahun 1974 dengan memori 64 KB.Selanjutnya tahun 1983 IBM PC-XT 8088 mempunyai memori sampai 1 MB dan sekarang dengan Pentium IV memiliki memori lebih dari 512 MB.Kecepatan aksesnya sendiri dari sekitar 1 MHz pada XT-8088,menjadi antara 8-40 MHz pada AT-286,32-64 pada AT-386 dan sekitar 100 MHz pada AT-486,kemudiandilanjutkan dengan Pentium I,II,III,IV yang sekarang mencapai lebih dari 3 GHz. Perangkat Keras computer (Hardware) Komputer memiliki perangkat keras yang merupakan system peralatan yang digunakan untuk melakukan program-program dalam suatu informasi.Contoh perangkat keras computer adalah ,Printer,monitor,mouse,keyboard,dll.Sebagaimana kita ketahui bahwa computer adalah serangkaian peralatan elektronik yang terpadu dan terkoordinasi oleh suatu system operasi yang terintegrasi satu sama lain.peralatan-peralatan yang kita sebut dengan perangkat keras computer,pada umumnya merupakan satu kesatuan peralatan computer dan harus terdiri atas minimal empat komponen,yaitu : 1.Piranti Masukan (Input Device) 2.Satuan tempat penyimpanan (Storage Unit :Harddisk,disket,CD) 3.Central Processing Unit (CPU) 4.Piranti Keluaran (Output device :Moniitor dan Printer ) Perkembangan teknologi sekarang membutuhkan penyampaian informasi yang cepat ,yang disampaikan antara satu computer dengan computer yang lain,hal ini dimungkinkan dengan adanya Communication Control Unit (CCU:Modem).Modem adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memindahkan atau memancarkan sinyal-sinyal data atau intruksi dari suatu computer ke computer yang lain.Secara garis besar,suatu computer memiliki organisasi ,sebgai berikut : Gambar 4 :Komponen Organisasi dalam Sistem computer Piranti Masukan dan Luaran computer Perangkat keras computer dalam bentuk piranti masukan (Input Device ) adalah komponen system computer yang berfungsi untuk memasukkan data input maupun perintah kepada computer.Alat yang termasuk dalam media input ini antara lain :Keyboard dan CD ROM.Piranti luaran (outout device) adalah komponen system computer yang berfungsi sebagai tempat mengeluarkan hasil pengolahan computer,dalam bentuk penampilan,penyimpanan informasi data output.Alat-alatnya antara lain : Printer (mencetak),monitor (display/layar) dan pemploteran (plotter). Alat-alat diatas hanya berfungsi sebagai masukan atau keluaran saja .Namun,sekarang ada alat yang berfungsi sebagai masukan maupun keluaran,yaitu : a.Magnetic Tape Unit b.Magnetic Disk unit (Disket,Hardisk dan CD ROM ) c.Display Unit d.Multimedia Tempat Penyimpanan (Storage unit ) Media penyimpanan atau yang disebut juga dengan memori ,dapat dibedakan atas dua bahagian ,yaitu : Internal Storage dan External Storage. Internal Storage atau disebut juga Primary Storage adalah storage yang terletak di dalam atau berhubungan langsung dengan Central Processing Unit (CPU) . External Storage yang disebut juga Secondary Storage atau Auxiliary Storage,berfungsi membantu memori utama pada saat proses pengolahan berlangsung,misalnya untuk menyimpan sementara informasi yang tidak begitu diperlukan.Storage ini terpisah atau tidak berhubungan langsung dengan CPU,contoh diantaranya adalah disket dan CD. Main Storage atau Memory merupakan otak dari computer,tempat dimana semua proses pengolahan informasi berlangsung juga merupakan tempat untuk menyimpan program dan data.Sebelum diproses,program dan data harus dimasukkan ke dalam Main Storage lebih dahulu melalui input device. Pada saat pelaksanaan (Ekskusi),Instruksi (bagian dari program) yang ada di Main Storage dibawa kekontrol unit untuk dianalisis.Data yang diperlukan setelah diproses diambil dari Main Storage untuk dikirim ke Satuan Aritmetika Logika atau aritmetich Logic unit (SAL atau ALU ) untuk selanjutnya SAL atau ALU akan memproses sesuai dengan model data yang diterimanya..Setelah data diproses hasilnya dikembalikan ke Main Storage dan proses selanjutnya untuk instruksi selanjutnya,dimana Main Storage ini biasa dikenal sebagai Random Access memory (RAM). Satuan dari Kapasitas Storage dinyatakan dengan Kilo Byte atau K (1 K = 1024 byte ).Kapasitas ini bergantung pada model dan system kompuuternya,sehingga computer yang mempunyai kapasitas 64 K,berarti Storage dari computer tersebut mampu menampung 64 X 1024 byte =65.536 byte pada satu saat. CPU computer juga dilengkapi dengan Time of Day Clock dan Internal Time,dimana time of Day Clock digunakan untuk mengukur dan menyatakan waktu.Keunggulan computer dapat dilihat dari beberapa factor,yaitu : 1.Kecepatan (milliseconds,microseconds,nanoseconds,picoseconds) 2.Ketepatan (zero error) 3.Konsistensi (all strikes ,no balls) 4.Reliabilities (no down time) 5.Kapasitas memori ( virtually unlimited ) Sedangkan kategori computer dapat dikelompokkan menjadi : 1,Micro Computer (PC seperti IBM PC,Dekstop,Notebook,Palmtop) 2.Workstation :Berhubungan dengan server,kecepatan dan graphics lebih baik/ 3.Main Frame (IBM Mainframe),Multi users 4.Super Computer,kecepatan tinggi,aplikasi untuk simulasi dan teknologi tinggi. Perangkat Lunak computer (Software) Salah satu bagian penting dari computer adalah software atau perangkat lunak yang merupakan komponen dalam processing sistem,berupa instruksi berbentuk prosedur yang disebut program.Pada umumnya istilah software menyatakan cara-cara yang menghasilkan hubungan yang lebih efisien antara manusia sebagai pengguna dengan computer.Perangkat lunak atau software sendiri memiliki system software dan application software. Salah satu bagian elemen dari sistem software adalah yang biasa dikenal sebagai system operasi (operating system) yang berfungsi sebagai pengatur kerja computer,sebgai contoh system operasi adalah DOS,windows,Linux dan lain-lain. Jaringan computer Sistem jaringan computer adalah hubungan antara dua atau lebih system computer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data dengan penggunaan perangkat lunak dan peripheral secara bersama.Model jaringan computer ini dapat terbatas pada suatu lokasi tertentu saja yang dikenal dengan PC LAN atau system jaringan computer jarak jauh. Manfaat Penggunaan PC LAN Kebutuhan PC LAN umumnya sejalan dengan perkembangan system informasi manajemen yang dikembangkan pada organisasi tersebut ataupun system komputerisasi yang terjadi didalam organisasi tersebut.Kebutuhan dasar yang menjadi alasan pembuatan PC LAN cukup banyak diantaranya karena : • Dibutuhkan adanya pertukaran data atau informasi antar pemakai computer PC yang dilakukan secara langsung (online) • Adanya data yang digunkan oleh lebih dari satu pemakai computer pada saat yang bersamaan (sharing data). • Dibutuhkan penyimpanan data yang terjamin kemanannya. Penggunaan PC LAN akan :Menghemat biaya,meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya,meningkatkan produktifitas personal dari organisasi tersebut,data yang sensitive dapat dijaga kerahasiannya dan keamanannya dan mudah dikembangkan sesuai dengan perkembangan organisasinya. Going on Line LAN (Local Area Network) diantaranya adalah WAN,Internet dan Intranet,ISP. The Global Village dan Internet Global Village adalah sebuah komunitas manusia menggunakan computer yang terhubung antara satu dengan lainnya di seluruh dunia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Internet adalah interkoneksi antara jaringan computer di seluruh dunia dimana teknologi informasi membawa kita ke dalam Global Village.Internet Sevice diantaranya adalah :E-mail,Chat,Video phone,Gaming,Newsgroup,www. Penggunaan computer dan Sistem Informasi Komunitas Informasi adalah sebuah komuniitas dimana para elemen-elemen pekerjaannya menghasilkan informasi yang diolah menggunkan perangkat computer: Penggunaan computer dalam berbagai bidang ,antara lain adalah : a.Sebagai alat komunikasi : Internet phone (VoIP),teleconference,E-mail,SMS via internet,fax,telecopy,teleprinting. b.Sebagai tools antara lain pada kegiatan penelitian,design,pengembangan,simulasi,pengambilan data,analisis data,intelegensi buatan (IA),word processor. c.Education and reference,contoh : Multimedia Encyclopedia,Computer Bases training (CBT) ,Entertainment,Edutainment,Distance Learning. d.Sebagai hiburan,antara lain :Computer game,multimedia,dan sebagainya. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1.Sejarah perkembangan teknologi berjalan dengan sangat pesat,baik dalam jumlah kuantitasnya,kualitas maupun pemanfaatannya pada berbagai aspek di alam semesta ini.Dalam tiga dekade terakhir terjadi revolusi besar-besaran dalam bidang : • Teknologi Material • Nanoteknologi • Bioteknologi Molekular (life science) • Teknologi Informasi B.Saran 1.Perkembangan teknologi melahirkan inovasi di dalam berbagai bidang kehidupan.Oleh,karena itu kita harus memanfaatkannya dengn bijak. DAFTAR PUSTAKA Usman,Hanapi.2012.buku Ajar Wawassan Ipteks.UPT MKU Unhas,Makassar.

MAKALAH BAHASA INDONESIA “ PENYAJIAN (PRESENTASI ILMIAH) ”


BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu menyimak,berbicara,membaca,dan menulis.Keempat keterampilan ini diperoleh secara bertahap dan teratur serta berhubungan satu sama lain.Meskipun keterampilan berbicara ini telah diperoleh oleh satiap orang ketika masa kanak-kanak,kebutuhan mahasiswa akan kemampuan berbicara tak dapat diabaikan begitu saja. Penyajian lisan dapat disejajarkan dengan berbicara.Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan masa kanak-kanak yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak,dan pada massa tersebutlah keterampilan berbicara dipelajari.Berbicara sudah barang tentu berhubungan erat dengan perkembangan kosakata yang diperoleh oleh setiap orang melalui kegiatan menyimak dan membaca atau juga menulis.Untuk memenuhi kebutuhan pembelajarannya,kebutuhan mahasiswa akan berbicara tidak lagi mengarah ke situ,tetapi lebih berorientasi kepada proses penyajian lisan sebagai wadah penyampaian suatu gagasan. Kemahiran dalam penyajian lisan bukan hanya menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar melainkan juga menghendaki persyaratan-persyaratan lain,misalnya : kebenaran,ketenangan sikap,kesanggupan mengadakan reaksi yang cepat dan tepat,kesanggupan menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur,serta ketidakkakuan dan ketidakcanggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa penyajian lisan itu sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa.Alasannya bahwa di samping mahasiswa harus mampu mengungkapkan pikiran,gagasan,dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk karya ilmiah yang berkualitas,juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria penyajian yang baik.Untuk hal tersebut,berikut akan disajikan dua bentuk penyajian lisan,yaitu presentasi ilmiah dan berpidato. B.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini,yaitu : 1.Apa bentuk-bentuk penyajian lisan ? 2.Bagaimana tata cara dan etika presentasi ilmiah ? 3.Apa nilai-nilai yang diperhatikan dalam berpidato ? C.Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu : 1.Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyajian lisan . 2.Untuk mengetahui tata cara dan etika presentasi ilmiah . 3. Untuk mengetahui nilai-nilai yang diperhatikan dalam berpidato.   BAB II PEMBAHASAN A.Presentasi Ilmiah Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah.Kegiatan tersebut berfungsi untuk penyebaran informasi ilmiah ,baik informasi konseptual maupun informasi prosedural. 1.1 Presentasi ilmiah yang efektif adalah penyajian bahan ilmiah oleh seseeorang di suatu forum yang di dalamnya hadir sejumlah peserta yang secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal ilmiah menuju tercapainya tujuan selama waktu yang tersedia. Agar presentasi berjalan dengan baik,kiat-kiat yang perlu diterapkan di antaranya: a.menarik minat dan perhatian peserta ; b.mengarahkan perhatian peserta ; c.mempertahankan minat dan perhatian peserta ; d.menjaga agar pesentasi tetap terfokus pada masalah yang dibahas,dan e.menjaga etika . Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang dibahas,seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik,yang dapat berupa media visual seperti gambar dengan warna yang menarik,suara yang cukup keras bagi peserta,dan/atau ilustrasi,anekdot ,dan demonstrasi.Selanjutnya,perhatian mereka perlu diarahkan pada fokus pembahasan dengan cara yang menarik pula dengan memanfaatkan informasi latar belakang peserta.Perhatian mereka perlu dijaga atau dipertahankan dengan cara menjaga agar suara tidak monoton,dan dengan menggunakan variasi media.dalam hal ini multimedia sangat membantu.Akan tetapi,apabila perangkat keras sangat terbatas,paling tidak cara berbicara yang perlu divariasi.Alur presentasi perlu dijaga agar tetap fokus dengan menyatakan terus terang fokus pembahasan dan penyaji menaaati bahan yang telah dipersiapkan serta memberi penjelasan singkat dan padat mengenai butir-butir ini.Etika dijaga dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain.Butir-butir rinci tentang etika akan diuraikan dibawah ini. 1.2 Tata Cara dan Etika Presentasi Ilmiah Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji menaati ketiga tata cara yang lazim a.Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai.Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis juga(baik bahan penuh dalam bentuk makalah maupun bahasan presentasi powerpoint).Jika diperlukan,bahan disertai dengan ilustrasi yang relevan. b.Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia.Untuk hal ini penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleeh moderator. c.Penyaji menaati etika. Etika berkenaan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah dan mana yang secara moral benar atau berterima.Satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah “ menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain ”.Kerugian mencakup kehilangan hak atau kesempatan ,kehilangan muka dan tersinggung perasaannya.Hak dalam forum ialah hak untuk berbicara,hak untuk mempertahankan atau membela pendapatnya,dan hak untuk mendapat pengakuan.Bila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga,dia mempunyai hak untuk mendapat pengakuan. Butir lain yang perlu diperhatikan dalam hal etika adalah kejujuran.Dalam dunia ilmiah,kejujuran merupakan butir etis terpenting.Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan.Jika dia menyajikan data,dia harus jujur menyebutkan apakah data hasil penelitiannya,atau diambil dari sumber lain yang juga harus disebutkan lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah. Dalam forum ilmiah seperti presentasi ,selain ada penyaji pasti ada beberapa pameran lain yang ikut terlibat,yakni presentasi,moderator,dan notulen,serta bila diperlukan tenaga teknisi.Semua pemeran tersebut wajib menjaga etika agar penyajian tetap berlangsung secara baik dan efektif.Peserta misalnya,jujur terhadap dirinya.Artinya,dia akan bertanya apabila tidak tahu,akan mencari klarifikasi apabila masih bingung atau belum yakin,akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar dan sebagainya.Selain itu,setiap peserta wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara. Jalannya suatu forum ilmiah banyak ditentukan oleh peran moderator sebagai pemandu.Etika yang harus dijaganya adalah bahwa dia harus adil dan taat jadwal.Dia harus adil dalam arti bahwa semua peserta sedapat mungkin memperoleh kesempatan yang relative berpartisipasi aktif selama forum berlangsung.Keseimbangan wilayah,keseimbangan kesetaraan jender,dan keseimbangan persoalan yang diangkat harus benar-benar dijaga oleh moderator.Selanjutnya,dia harus menaati waktu yang telah ditetapkan dan berhubungan dengan dua hal.Pertama,dia seyogyanya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk komentar yang tidak funssional.Kedua,dia harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak ,baik oleh penyaji maupun oleh peserta.Oleh karena itu,dia harus punya keberanian menginterupsi pembicaraan seseorang atau mengingatkan orang yang waktu dengan tetap secara santun sekaligus tetap tegas. Semua hal yang terungkap selam forum berjalan perlu dicatat secara rapi oleh notulen.Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan kepada semua orang yang terlibat.Hal ini memberikan kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal-hal yang kurang tepat. Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik.Dia harus melalukan pengecekan akhir sebelum forum dimulai,dan secara teratur mengontrol jalannya forum dari segi teknologi.Apabila terjasi sesuatu pada teknologi,dia harus bertindak menyelamatkan jalannya kegiatan. 1.3 Penyajian Bahan Presentasi Ilmiah Dalam era teknologi informasi ini,presentai ilmiah dengan multimedia sudah merupakan kebutuhan karena beberapa alasan. a.presentasi akan menjadi menarik, b.penyaji dapat menghemat waktu, c.penyaji dapat memberikan penekanan pada butir yang dikehendaki secara menarik, d.peserta langsung dapat mengopi file presentasi jika diperlukan, e.penyaji sangat dienakkan dengan hanya membawa bahan dalam flashdisk presentasi jika diperlukan, f.bahan presentasi dapat dibuat sangat ringkas. Agar manfaat multimedia dapat dinikmati,presentasi ilmiah perlu dipersiapkan dengan baik.Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menyiapkan bahan presentasi : 1) Tentukan butir-butir terpenting bahan yang dibahas, 2) Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut (koheren dan kohesif ), 3) Kerangka pikir perlu diungkapkan dan disajikan dalam bentuk diagram atau bagan alir untuk menunjukkan alur penalarannya, 4) Tuliskan semua dalam bingkai powerpoint dengan ukuran huruf/gambar yang memadai, 5) Pilih rancangan slide yang cocok (perhatikan kontras warna), 6) Penayangan uji coba untuk memastikan bahwa semua bahan dalam slide terbaca seluruh peserta yang berada dalam ruangan, 7) Cetak bahan untuk dipakai sebagai pegangan peserta dalam penyajian. 1.4 Melaksanakan Presentasi Ilmiah Presentasi ilmiah pada intinya mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta forum ilmiah.Di dalam pelaksanaannya berlaku prinsip-prinsip komunikasi.Beberapa prinsip komunikasi berikut ini dipertimbangkan oleh penyaji . a. Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif; 1) Memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerak, 2) Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan media, 3) Menghindari kemungkinan penafsiran ganda ungkapan yang dipilih, 4) Berpikir positif tentang peserta, 5) Membuat peserta merasa nyaman ,berterima,dihormati,dan dihargai, 6) Mempertimbangkan budaya peserta, 7) Bersikap terbuka terhadap sikap dan pendapat orang lain yang berbeda, 8) Memastikan pilihan kostumnya sudah sesuai dan tepat dengan forum. b.Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi 1) Memastikan bahwa suaranya terdengar semua peserta, 2) Memastikan bahwa penyaji dapat dilihat oleh semua peserta, 3) Menjadi penyimak/pendengar yang baik, 4) Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya,cari klasifikasi dll, 5) Mendorong peserta untuk aktif terlibat, 6) Merespon pada kebutuhan peserta, 7) Menggunakan media yang menarik dan tepat dan guna. B.Berpidato Sebagai insan terpelajar mahasiswa dituntut memilki kinerja yang memuaskan dalam semua aspek kehidupan,baik di kampus maupun di tengah masyarakat.Selain mampu menulis beragam karya ilmiah dan mempresentasikannya dengan baik,mahasiswa juga dituntut mampu berpidato apabila diperlukan.Dalam kenyataannya,baik di kampus maupun ditengah masyarakat,kemampuan berpidato dibutuhkan oleh mahasiswa.Untuk itu,pengembangan kemampuan berpidato perlu dilakukan walaupun porsinya lebih sedikit jika dibandingkan dengan kegiatan penulisan karya ilmiah.Melalui upaya ini diharapkan tampilan mahasiswa dalam berpidato benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai insan yang terpelajar. 2.1 Pengertian berpidato Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan.Sebagai wujud kegiatan berbahasa lisan,berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi badan,gerak isyarat,sikap,kontak pandang dll).Dengan demikian,berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung efektivitas dan efisiensi pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. 2.2 Kriteria Berpidato yang Baik Setiap orang yang hendak berpidato pasti berusaha dan berharap pidato yang disampaikan dinilai oleh pendengar sebagai pidato yang baik.Pidato yang baik ditandai oleh beberapa kriteria,di antaranya : a. Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung; b. Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar; c. Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara; d. Isi jelas,benar,dan objektif; e. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti pendengar,serta; f. Disampaikan secara santun,rendah hati,dan bersahabat. 2.3 Tata Cara dan Etika Berpidato Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan urutan untuk memulai,mengembangkan,dan mengakhiri pidato.Langkah-langkah dan urutan berpidato secara umum diawali dari pembukaan,sajian isi,dan penutup.Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu acara.Selanjutnya,sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang akan disampaikan dalam pidato.Sebagai hasil penjabaran gagasan poko,sajian isi perlu dirinci sesuai dengan waktu yang disediakan.Sementara penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dan terima kasih kepada semua pihak. Etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan dijunjung ketika seseorang berpidato.Nilai-nilai (values)yang patut diperhatikan adalah : a. Tidak menyinggung perasaan orang lain; b. Upaya mengahargai dan membangun optimisme pendengarnya; c. Sikap jujur dan terbuka,dan d. Rasa empati dan persahabatan. 2.4 Menulis Naskah Pidato Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan berpidato yang akan dilakukan memang dipersiapkan sebelumnya.Akan tetapi,apabila kegiatan itu dilakukan secara spontan tentu tidak perlu menulis naskah pidato sebelum kegiatannya dilakukan.Hakikat menulis naskah pidato adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan melalui kegiatan berpidato.Pilihan kosakata dan kalimat serta paragrafnya sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan ketika seseorang menuliskan naskah (ilmiah) yang lain.Situasi resmi dan tidak resmi akan menentukan pilihan kosakata dalam menulis naskah pidato.Sekalipun naskah pidato itu merupakan bahasa tulis,ia tetap merupakan bahasa tulis yang akan dilisankan sehingga konteks kelisanan perlu diperhatikan. 2.5 Menyampaikan Pidato Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah dipersiapkan.Akan tetapi,menyampaikan pidato bukan sekedar membacakan naskah pidato di depan hadiran ,melainkan perlu juga menghidupkan dan menghangatkan suasana.Untuk menciptakan interaksi yang hangat dengan para pendengar .Untuk itu,seseorang yang akan berpidato harus mampu menganalisis situasi dan memanfaatkan hasil analisisnya itu untuk menghidupkan suasana ketika ia berpidato.Apabila pidato yang disampaikan bukan atas nama orang lain (bukan membacakan naskah pidato atasan atau orang lain),kita masih dapat melakukan penambahan-penambahan sepanjang waktu yang disediakan memadai.Yang terpenting,penambahan itu memperkaya isi pidato,dapat menghagatkan suasana, dan bermanfaat,serta dapat memperjelas isi dalam naskah pidato. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1. Bentuk-bentuk penyajian lisan ada dua ,yaitu : • Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah.Kegiatan tersebut berfungsi untuk penyebaran informasi ilmiah ,baik informasi konseptual maupun informasi prosedural. • Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan.Sebagai wujud kegiatan berbahasa lisan,berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi badan,gerak isyarat,sikap,kontak pandang dll) 2. Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji menaati ketiga tata cara yang lazim a.Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai.Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis juga(baik bahan penuh dalam bentuk makalah maupun bahasan presentasi powerpoint).Jika diperlukan,bahan disertai dengan ilustrasi yang relevan. b.Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia.Untuk hal ini penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleeh moderator. c.Penyaji menaati etika. 3. Nilai-nilai yang diperhatikan dalam berpidato : a. Tidak menyinggung perasaan orang lain; b. Upaya mengahargai dan membangun optimisme pendengarnya; c. Sikap jujur dan terbuka,dan d. Rasa empati dan persahabatan. B.Saran 1. Diharapkan setelah berpedoman pada tata cara presentasi ilmiah dalam makalah ini, mahasiswa dapat melaksanakan presentasi ilmiah dengan lebih baik lagi dari sebelumnya. Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan. Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti.   DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun.2008. Buku Bahasa Indonesia.Makassar:UPT MKU Unhas.

MAKALAH MANAJEMEN “ MOTIVASI ”


BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Kinerja yang dicari dari seseorang tergantung dari kemampuan,motivasi dan dukungan individu yang diterima.Meskipun demikian,motivasi sering menjadi variabel yang terlupakan.Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.Seseorang sering melakukan tindakan untuk suatu hal : mencapai tujuan.Maka,motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan,dan itu jarang muncul dengan sia-sia.Kata-kata butuh,ingin,hasrat dan penggerak semuanya sama dengan motive,yaitu asalnya kata motivasi.Mengerti motivasi merupakan hal penting karena kinerja,reaksi terhadap kompensasi ,dan perhatian Sumber Daya Manusia lainnya berhubungan dengan motivasi tersebut. Pendekatan untuk mengerti motivasi ini berbeda karena banyak teori perseorangan yang telah mengembangkan pandangan dan teori mereka sendiri.Mereka melakukan pendekatan terhadap motivasi dari titik awal yang berbeda,dengan ide-ide dalam pikiran yang berbeda,dan berasal dari latar belakang yang berbeda.Tidak ada pendekatan yang dianggap menjadi kesimpulan akhir.Setiap pendekatan menghasilkan pengertian terhadap motivasi manusia.Oleh karena itu kami akan membahas lebih lanjut mengenai “ Motivasi ” . B.Rumusan Masalah 1.Bagaimana motivasi mempengaruhi kinerja ? 2.Apa saja tipe yang merupakan kebutuhan individu yang berbeda-beda ? 3.Apa yang merupakan wawasan dari teori proses motivasi ? 4.Peranan apa yang dilakukan penguatan dalam motivasi ? 5.Apa yang merupakan kecenderungan-kecenderungan dalam motivasi dan kompensasi ? C.Tujuan 1.Untuk mengetahui motivasi mempengaruhi kinerja. 2. Untuk mengetahui tipe yang merupakan kebutuhan individu yang berbeda-beda 3. Untuk mengetahui wawasan dari teori proses motivasi . 4. Untuk mengetahui peranan yang dilakukan penguatan dalam motivasi. 5. Untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan dalam motivasi dan kompensasi.   BAB II PEMBAHASAN A.Motivasi Mempengaruhi Kinerja Jika diartikan secara formal,penghargaan adalah suatu hasil bernilai positif bagi individu .Tata kerja yang termotivasi kaya akan ketersediaan penghargaan bagi orang-orang yang berprestasi kinerjanya membantu terwujudnya tujuan organisasional.Penghargaan tersebut bersifat ekstrinsik dan juga intrinsik.Penghargaan ekstrinsik akan diatur oleh pihak eksternal.Penghargaan ini merupakan hasil-hasil bernilai yang diberikan kepada seseorang oleh orang lain,khususnya seorang supervisor atau manager tingkatan yang lebih tinggi.Contoh ditempat kerja pada umumnya adalah bonus,promosi,cuti,penugasan khusus ,perlengkapan kantor,penghargaan,pujian lisan,dan sebagainya.Dalam semua kasus,rangsangan motivasional dari penghargaan ekstrinsik berasal dari luar individu. Penghargaan intrinsik,atau penghargaan alamiah,bersifat self-ad-ministred(diatur oleh diri sendiri).Penghargaan ini terjadi “secara alamiah” ketika seseorang menyelesaikan suatu tugas .Dalam pengertian ini,dibangun secara langsung ke dalam karyawan itu sendiri.Sumber utama untuk peghargaan intrinsik adalah perasaan tentang kompetensi,pengembangan personal,dan pengendalian diri yang dialami oleh para karyawan dalam karyawan mereka.Sebaliknya penghargaan ekstrinsik,peransang motivasional untuk penghargaan intrinsic bersifat internal dan tidak bergantung pada tindakan-tindakan. Penghargaan Dan Kinerja. Untuk memaksimalkan dampak motivasional dari penghargaan,para manajer harus: 1.Menghormati perbedaan dan perbedaan individual. 2.Dengan jelas memahami apa yang dikehendaki para karyawan dari karyawan. 3.Mengalokasikan penghargaan untuk memenuhi kepentingan individu maupun organisasi Teori-teori motivasi yang menawarkan wawasan ke dalam tujuan-tujuan tersebut dapat dibagi menjadi tiga macam kategori utama,dengan masing-masingnya memiliki implikasi-implikasi yang sedikit berbeda untuk manajemen kinerja individual para karyawan.Teori isi membantu para manajer memahami “kebutuhan” manusia dan bagaimana para karyawan yang memiliki kebutuhan berbeda-beda dapat memberikan tanggapan kepada situasi karyawan yang berlainan.Teori proses membantu para manajer memahami bagaimana para karyawan memberikan makna terhadap penghargaan dan kesempatan kerja yang tersedia guna meraihnya.Teori penguatan membantu para manajer memahami bagaimana perilaku para karyawan akan terpengaruh oleh konsekuensi-konsekuensi lingkungannya. B. Tipe-Tipe Yang Merupakan Kebutuhan Individu Yang Berbeda-Beda Teori Isi Tentang Motivasi Kebutuhan merupakan keinginan psikologis atau keinginan psikologis yang tidak terpenuhi dari seorang individu untuk menjelaskan perilaku dan sikap karyawan dalam bekerja.Meskipun masing-masing teori berikut ini membahas serangkaian kebutuhan yang berlainan,namun semuanya sependapat bahwa kebutuhan menyebabkan ketegangan-ketegangan yang mempengaruhi sikap dan perilaku.Manajer-manajer yang baik membangun kondisi-kondisi di mana para karyawan dapat memenuhi kebutuhan yang penting melalui karyawan mereka dan dalam penentuan karyawan mereka.Manajer-manajer yang baik juga melakukan tindakan untuk menghilangkan hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu kepuasaan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang penting. Teori Hierarkhi Kebutuhan Teori Abraham Maslow tentang kebutuhan manusia adalah sebagai suatu landasan yang penting dalam sejarah pemikiran manajemen.Dua macam prinsip ini merupakan inti dari teori Maslow mengenai bagaimaman kebutuhan-kebutuhan itu mempengaruhi perilaku manusia.Prinsip defisit menyatakan bahwa suatu kebutuhan yang terpuaskan bukan merupakan motivator dari perilaku.Orang diharapkan untuk bertindak dengan cara-cara yang memuaskan kebutuhan-kebuthan terdeprivasi yaitu,kebutuhan-kebutuhan dimana ada suatu “deficit”.Prinsip kemajuan menyatakan bahwa suatu kebutuhan tidak menjadi aktif hingga kebutuhan tingkatan yang lebih rendah berikutnya sudah terpenuhi.Orang diharapkan untuk bergerak maju setahap demi setahap melalui hierarkhi dalam mencari pemuas kebutuhan.Pada tingkat aktualisasi diri,semakin besar kebutuhan tersebut terpuaskan,akan semakin kuat mereka diperkirakan untuk berkembang.Menurut Maslow,seseorang akan terus menerus lainnya masih tetap terpuaskan.Meskipun penelitian masih belum membuktikan prinsip-prinsip kemajuan dan deficit yang jelas seperti baru saja diketengahkan diatas,namun gagasan-gagasan Maslow akan sangat membantu untuk memahami kebutuhan para karyawan dalam bekerja dan untuk menentukan apa yang bisa dilakukan untuk memuaskan mereka.Teori Maslow menganjurkan para manajer untuk mengakui kebutuhan-kebutuhan yang kurang dapat secara negative mempengaruhi sikap dan perilaku.Begitu pula,usaha memberikan kesempatan untuk kepuasaan kebutuhan dapat memiliki konsekuensi-konsekuensi motivasional positif. Kebutuhan aktualisasi diri yang lebih tinggi akan terpenuhi oleh penghargaan intrinsik.Kebutuhan harga diri akan terpenuhi dengan baik oleh penghargaan intrinsik maupun oleh penghargaan ekstrinsik.Kebutuhan yang lebih rendah selalu terlayani oleh penghargaan ekstrinsik. Teori Erg Salah satu usaha yang paling menjanjikan untuk membangun pada Karya Maslow adalah teori ERG yang diusulkan oleh Clayton Alderfer.Pada awalnya,teorinya merubah lima kebutuhan Maslow menjadi tiga kebutuhan.Kebutuhan eksistensi,yaitu keinginan akan kesejahteraan fisiologis akan material,kebutuhan keterkaitan yaitu keinginan untuk memuaskan hubungan antar personal,dan kebutuhan pertumbuhan yaitu keinginan akan perkembangan dan pertumbuhan psikologis berkelanjutan.Teori ini juga berbeda dari Teori Maslow dalam hal lain yang berkaitan Alderfer tidak mengasumsikan bahwa kebutuhan – kebutuhan tingkatan yang lebih rendah harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum kebutuhan tingkatan yang lebih tinggi menjadi terpenuhi.Menurut Teori ERG,tipe kebutuhan manapun atau ketiga tipe kebutuhan tersebut seluruhnya dapat mempengaruhi perilaku individu pada suatu waktu tertentu.Alderfer juga tidak mengansumsikan bahwa kebutuhan yang terpuaskan akan kehilangan dampak motivasionalnya.Lebih tepatnya,teori ERG memuat satu prinsip frustasi yang unik ,dimana menurut prinsip ini suatu kebutuhan tingkat yang lebih rendah yang sudah terpuaskan dapat terpenuhi kembali dan mempengaruhi perilaku kebutuhan tingkatan yang lebih tinggi tidak dapat terpuaskan. Teori Dua Faktor Teori dua factor dari Frederick Herzberg merupakan kerangka-kerangka lain untuk memahami implikasi-implikasi motivasional dari lingkungan kerja.Teori ini telah dikembangkan dari suatu pola yang teridentifikasi dalam jawaban-jawaban dari hampir 4000 orang terhadap pertanyaan mengenai karyawan mereka.Ketika ditanya tentang apa yang “menggaraihkan mereka”,mereka cenderung untuk mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan sifat dasar karyawan itu sendiri.Herzberg menyebutnya sebagai factor-faktor pemuas.Ketika ditanya apa yang “ membuat mereka malas” ,mereka cenderung untuk mengidentifikasikan hal-hal yang lebih berkaitan dengan pengaturan karyawan.Herzberg menyebutnya sebagi faktor-faktor higienis.Penelitian yang lebih mutakhir yang dilakukan oleh Herzberg di Negara-negara yang terletak di Eropa,Afrika,Timur Tengah ,dan Asia melaporkan hasil temuan serupa. Faktor-faktor Higienis :Sumber ketidakpuasan Karyawan • Kondisi kerja • Hubungan antar personal • Admistrasi dan kebijakan organisasional • Kualitas teknis dari pengawasan • Gaji atau Upah dasar Faktor-faktor Pemuas :Sumber Kepuasan Karyawan • Perasaan berprestasi • Perasaan diakui • Perasaan bertanggung jawab • Kesempatan untuk maju • Perasaan untuk mengembangkan diri Implikasi –implikasi Manajerial Teori dua factor Herzberg merupakan suatu pengingat yang bermanfaat bahwa terdapat dua macam aspek yang penting pada semua karyawan yaitu : 1.Apa yang dilakukan para karyawan dalam hubungannya dengan tugas-tugas karyawan yakni isi karyawan. 2.Pengaturan karyawan di mana mereka melakukannya yakni konteks karyawan. Sarannya kepada para manajer yaitu : 1.Selalu mengoreksi hygiene yang buruk guna mengurangi semua sumber ketidakpuasan karyawan dalam unit kerja. 2.Selalu yakin untuk membangun faktor-faktor pemuas kedalam isi karyawan guna memaksimalkan kesempatan untuk kepuasan karyawan. Teori dua faktor mengingatkan kepada para manajer untuk tidak berharap terlalu banyak melalui peningkatan –peningkatan motivasional dari investasi dalam hal-hal seperti perlengkapan kantor khusus,ruang-ruang makan yang menarik untuk isitirahat siang,dan bahkan gaji pokok yang tinggi.Malahan,difokuskan pada sifat dasar karyawan itu sendiri dan mengarahkan perhatian kepada hal-hal seperti tanggung jawab dan kesempatan untuk perkembangan dan pertumbuhan personal. Teori Kebutuhan Yang Diperoleh Pada akhir dasawarsa 1940-an ,David McClelland dan rekan-rekannya mulai bereksprimen dengan Thematic ApperceptionTest (TAT) sebagai salah satu cara untuk memeriksa kebutuhan manusia .TAT meminta para karyawan untuk melihat lukisan dan menulis cerita tentang apa yang mereka lihat.Cerita itu selanjutnya dianalisis isinya untuk mengetahui McClelland mengidentifikasikan tiga macam kebutuhan yang merupakan titik pusat pendekatannya terhadap motivasi.Kebutuhan berprestasi merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien,untuk memecahkan masalah,atau untuk mengutamakan tugas-tugas yang kompleks.Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan untuk mengendalikan orang lain,untuk mempengaruhi perilaku mereka,atau menjadi bertanggung jawab bagi mereka.Kebutuhan berafiliasi adalah keinginan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain. Menurut McClelland ,orang mendapatkan atau selalu mengembangkan kebutuhan- kebutuhan tersebut sebagai suatu hasil dari pengalaman kehidupan individu. Selain itu, dia mengumpulkan masing-masing kebutuhan dengan serangkaian preferensi karyawan tarsendiri. Para manajer didorong untuk mengakui kekuatan setiap kebutuhan dalam diri mereka sendiri dan dalam diri orang lain. Usaha-usaha selanjutnya dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang tanggap terhadap mereka. Orang-orang yang tinggi dalam kebutuhan berprestasi, sebagai contoh, mempunyai kemungkinan untuk menempatkan kompetensi mereka kepada karyawan; mereka mengambil resiko moderat dalam situasi persaingan; dan mereka mau bekerja sendirian saja. Sebagai hasilnya, seseorang yang tinggi dalam kebutuhan berprestasi pada umumnya karyawan berikut ini: • karyawan yang melibatkan tanggung jawab individual untuk hasil yang diproleh. • karyawan yang melibatkan tujuan yang menantang namun dapat dicapai. • karyawan yang memberikan umpan balik terhadap kinerja. Logikanya manajer-manajer efektif dapat diharapkan akan tinggi dalam kebutuhan berprestasi. Tetapi McCelland menyimpulkan bahwa keberhasilan dalam manajemen puncak tidak didasarkan pada suatu perhatian untuk berprestasi individual saja.Ia memerlukan keinginan yang lebih luas yang juga berkaitan dengan kebutuhan akan kekuasaan dan afiliasi.Para karyawan yang tinggi kebutuhan akan kekuasaan termotivasi untuk bertindak dengan cara-cara yang berdampak jelas pada orang lain dan peristiwanya.Mereka menikmati dalam mengendalikan suatu situasi dan diakui tanggung jawabnya.Seseorang yang tinggi kebutuhan akan kekuasaannya lebih menyukai karyawan yang melibatkan pengendalian atas orang lain,memilki dampak pada orang lain dan peristiwanya,dan menyebabkan pengakuan dan perhatian publik. Orang-orang dengan kebutuhan akan berafiliasi yang tinggi akan mencari persahabatan(companionship),persetujuan sosial dan memuaskan hubungan antar personal.Acuan karyawan mereka melibatkan keinginan khusus dalam karyawan yang melibatkan hubungan antar personal,karyawan yang memberiakn persahabatan,dan karyawan yang membawa persetujuan social.McCelland yakin bahwa karyawan-karyawan yang tinggi kebutuhan berafiliasinya saja tidak bisa menjadi manajer-manajer yang baik.Bagi manajer-manajer tersebut,keinginan untuk persetujuan social dan persahabatan dapat menyulitkan pembuatan keputusan manajerial.Ada masa-masa ketika manajer harus memutuskan dan bertindak dengan cara-cara yang kemungkinan tidak disetujui oleh orang lain bahkan dibenci orang lain. Selanjutnya jika kebutuhan berafiliasi yang tinggi mengganggu kemampuan seseorang untuk membuat keputusan-keputusan tersebut, keefektifan manajerial akan menjadi korban. Dengan demikian, eksekutif yang sukses, dalam pandangan McClelland, kemungkinan memiliki kebutuhan yang tinggi akan kekuasaan sosial yang lebih besar daripada suatu kebutuhan berafiliasi yang kuat. C. Wawasan Dari Teori Proses Motivasi Teori Proses Tentang Motivasi Teori ekuitas tentang motivasi paling diketahui melalui karya J.Stacy Adams .Hal pokok teori ini yaitu bahwa ketidakadilan yang dirasakan merupakan suatu keadaan yang memotivasi yaitu ketika para karyawan yakin bahwa mereka telah diperlakukan secara tidak adil jika dibandingkan dengan orang lain,maka mereka akan mencoba untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mengembalikan suatu perasaan tentang ekuitas pada situasi. Perbandingan itu secara khas terjadi bilamana manajer-manajer mengalokasikan penghargaan ekstrinsik,khusunya insentif moneter atau peningkatan gaji.Ketidakadilan terjadi bila orang-orang merasa bahwa penghargaan yang diterima untuk karyawan mereka adalah tidak adil berdasarkan penghargaan orang lain yang akan diperoleh.Perbandingan lainnya dapat berupa rekan-rekan kerja dalam kelompok,para karyawan di bagian lain dalam organisasi,dan bahkan orang-orang yang dikaryawankan oleh organisasi-organisasi lain.Adams memperkirakan bahwa para karyawan akan memberikan tanggapan dalam satu atau lebih cara berikut ini terhadap ketidakadilan yang dirasakan. • Mengubah input karyawan mereka • Mengubah penghargaan yang diterima • Mengubah titik-titik perbandingan • Mengubah situasi Teori ekuitas merupakan peringatan yang baik bahwa cara penberian kompensasi yang dirasakan oleh para penerimanya sebagian besar menentukan bagaimana mereka mempengaruhi kepuasan dan kinerja.Ini bukan merupakan nilai mutlak dari penghargaan atau seperti apa yang dianggap oleh manajer,merupakan apa yang dipikirkan oleh penerima mengenainya yang menentukan hasil-hasil motivasi. Penghargaan yang dirasakan sebagai adil akan memilki hasil positif; penghargaan yang dirasakan sebagai tidak adil dapat menciptakan ketidakpuasan dan menurunkan kinerja. Kiranya merupakan tanggung jawab setiap manajer untuk memastikan bahwa semua konsekuensi negatif dari perbandingan ekuitas telah dihilangkan,atau setidak-tidaknya telah diminimalkan, ketika penghargaan dialokasikan. Manajer-manejer yang mampu mengantisipasi ketidakadilan negatif yang dirasakan saat penghargaan yang khususnya kasat mata,seperti gaji atau promosi, dialokasikan. Dari pada membiarkan keinginan ekuitas tidak dapat ditangani, mereka secara hati-hati mengkomunikasikan nilai penghargaan tertentu yang akan diberikan, memperjelas penilaian kinerja sebagai dasarnya, dan menyarankan point-point pembanding yang tepat. Gaji merupakan sumber pertentangan yang umum terjadi di tempa kerja. Pertimbangkan masalah ekuitas gender. Kiranya telah ditetapkan bahwa kaum wanita hanya mendapatkan sekitar 76 sen untuk setiap dollar yang diperoleh kaum pria. Perbedaan ini terlihat jelas karyawan-karyawan yang secara tradisional didominasi kaum pria – seperti profesi-profesi legal, tetapi juga meliputi karyawan-karyawan dimana kaum wanita secara tradisional sebagian besar telah melakukannya diantaranya—seperti mengajar. Satu pertanyaan ekuitas tambahan berkaitan dengan masalah tentang nilai sebanding (comparable worth) – yaitu konsep bahwa para karyawan yang melakukan karyawan dengan nilai yang sama didasarkan pada pendidikan,pelatihan,dan keterampilan yang diperlukan akan menerima gaji yang sama. Teori Penghargaan Victor Vroom memperkenalkan teori proses tentang motivasi kerja lainnya yang telah memberikan sumbangan yang penting.Tiga macam factor pengharapan: • Pengharapan : Keyakinan seseorang bahwa bekerja keras akan menghasilkan suatu tingkatan tugas yang dikehendaki dapat tercapai, • Instrumentalis : Keyakinan seseorang bahwa kinerja yang berhasil akan diikuti oleh penghargaan dan hasil-hasil potensial lainnya. • Valensi : Nilai yang ditentukan seseorang terhadap penghargaan yang mungkin dan hasil-hasil yang berkaitan dengan karyawan lainnya. Teori pengharapan mengemukakan bahwa motivasi (M),Penghargaan (E),instrumentalis(I),dan valensi (V) adalah saling berkaitan satu dengan lainnya dalam :M = E x I x V.Dengan kata lain,motivasi ditentukan oleh pengharapan kali instrumentalis kali valensi.efek multiplier memilki implikasi-implikasi manajerial yang penting.Jika dinyatakan secara matematis,angka nol pada sembarang lokasi pada sisi sebelah kanan persamaan diatas akan menghasilkan motivasi nol.Manajer-manajer dianjurkan untuk bertindak dengan cara-cara yang memaksimalkan ketiga komponen pada persamaan motivasi tersebut seluruhnya yaitu pengharapan,instrumentalis,dan valensi,tidak ada satupun yang boleh diabaikan. Teori Penetapan Tujuan Tujuan tugas,dalam bentuk target kinerja yang jelas dan dikehendaki,membentuk dasar teori penetapan tujuan Edwin Locke.Asumsi dasar teori ini yaitu bahwa tujuan tugas dapat sangat memotivasi,jika tujuan itu ditetapkan dengan tepat dan jika tujuan itu dikelola dengan baik.Tujuan memberikan arah kepada para karyawan dalam karyawan mereka .Tujuan memperjelas sub unit pada sebuah organisasi.Tujuan menetapkan kerangka acuan untuk umpan balik tugas.Dengan cara-cara tersebut dan cara-cara serupa,Locke yakin penetapan tujuan dapat meningkatkan kinerja individual dan kepuasaan karyawan. D. Peranan Yang Dilakukan Penguatan Dalam Motivasi Teori Penguatan Tentang Motivasi Teori isi dan teori proses menggunakan penjelasan-penjelasan kognitif tentang perilaku.Teori-teori tersebut berkenaan dengan usaha menjelaskan “mengapa” para karyawan melakukan sesuatu dalam hubungannya dengan usaha memenuhi kebutuhan, menyelesaikan ketidakadilan yang dirasakan dan atau mencapai harapan-harapan positif dan tujuan-tujuan tugas. STRATEGI PENGUATAN Psikolog terkenal B.F.Skinner mempopulerkan konsep pengkondisian operant sebagai proses untuk menerapkan hukum efek untuk mengendalikan perilaku dengan memanipulasi konsekuensi-konsekuensinya.Modifikasi perilaku organisasional ,atau “OB Mod ”,singkatnya merupakan satu istilah yang menjelaskan aplikasi teknik-teknik pengkondisian operant untuk mempengaruhi perilaku manusia di tempat kerja.Ada empat macam strategi penguatan atau OB Mod dasar,yaitu : • Penguatan positif : Meningkatkan frekuensi dari dan atau memperkuat perilaku yang dikehendaki dengan membuat suatu kontingen konsekuensi yang menyenangkan ,contoh :Seorang manajer mengangguk untuk mengekpresikan persetujuan kepada seorang bawahan yang membuat komentar bermanfaat selama suatu rapat staf. • Penguatan negatif : Meningkatkan frekuensi atau memperkuat perilaku yang dikehendaki dengan melakukan menghindari suatu kontingen konsekuensi yang tidak menyenangkan pada suatu kejadian. Contoh : Seorang manjer yang mengomeli karyawan setiap hari karena terlambat, tidak mengomel lagi ketika karyawan masuk kerja tepat waktu. • Hukuman ; Mengurangi frekuensi atau menhilangkan suatu perilaku yang tidak dikehendaki dengan membuat suatu kontingen konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap suatu kejadian. Contoh seorang manajer memotong gaji seorang karyawan yang sering terlambat masuk kerja. • Extinction : Mengurangi frekuensi atau menghilangkan suatu perilaku yang tidak dikehendaki dengan melakukan menghindari untuk suatu kontingen konsekuensi yang menyenangkan pada suatu kejadian. Contoh : Seorang manajer mengamati bahwa seorang karyawan yang suka mengganggu menerima persetujuan social dari rekan-rekan kerjanya, manajer menasehati rekan-rekan kerjanya untuk berhenti memberikan persetujuan social dari rekan-rekan kerjanya. Penguatan Positif Penguatan positif akan menjadi bagian utama dari strategi motivasional setiap manajer. Usaha tepat dalam mencapai penguatan positif, dua macam hukum harus dipahami. Hukum penguatan kontingen menetapkan agar suatu penghargaan memiliki nilai penguatan maksimum, harus diberikan hanya jika perilaku yang dikehendaki telah ditunjukkan. Hukum pengautan segera menetapkan: Semakin lebih segera pengiriman suatu penghargaan itu setelah terjadinya perilaku yang dikehendaki, akan semakin besar nilai penguatan dari penghargaan jadinya. Manajer-manajer akan mengambil seluruh keuntungan dari nilai sehari-hari dan kekuatan dari hukum-hukum tersebut ketika mereka menggunakan penguatan positif. Mereka juga akan menerapkan pembentukannya, yakni penciptaan suatu perilaku baru melalui penguatan positif atas kesuksesannya terhadap perilaku yang dikehendaki. Hukuman Hukuman merupakan salah satu cara untuk mengurangi perilaku yang tidak dikehendaki dengan cara memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan pada perilaku itu. Untuk menghukum seorang karyawan, manajer dapat menolak penhargaan yang bernilai bagi individu tersebut, seperi penghargaan lisan atau gaji jasa. E. Kecenderungan-Kecenderungan Dalam Motivasi Dan Kompensasi Motivasi Dan Kompensasi Di antara banyak masalah manajerial dalam motivasi yang dapat dihadapi di dalam kerangka-kerangka kerja ini, mungkin tidak ada satupun yang mendapat perhatian sebanyak seperti kasus khusus tentang kompensasi. Ada banyak keuntungan ,baik individual maupun organisasional, pada suatu skema kompensasi yang sungguh-sungguh bersifat motivasional. secara umum, keberhasilan dari setiap sistem seperti ini terletak pada kemampuannya untuk menerapakan teori-teori motivasi alternative dengan cara-cara yang positif dan dapat dipercaya. Gaji Untuk Kinerja Penggajian untuk kinerja merupakan konsep yang konsisten dengan teori-teori ekuitas, pengharapan dan penguatan. Jika didefinisikan secara formal , merit pay merupakan sistem kompensasi yang menghargai peningkatan gaji dan dalam proporsinya dengan sumbangan kinerja individual. Dengan mengalokasikan peningkatan gaji dengan cara ini para manajer berusaha untuk mengakui dan memperkuat pelaksana-pelaksana yang tinggi secara positif, dan untuk mendorong mereka agar bekerja keras untuk berprestasi serupa di masa yang akan datang. Sistem Kompensasi Insentif Dewasa ini para karyawan di semua tingkatan organisasi akan diuntungkan oleh system kompensasi insentif khusus dalam bentuk bonus,pembagian laba dan skeme-skema terkait lainnya.  Penggajian bonus Rencana gaji bonus memberikan gaji satu kali sekaligus kepada para karyawan didasarkan pada prestasi target kinerja khusus atau beberapa sumbangan luar biasa lainnya, seperti suatu gagasan untuk satu peningkatan kinerja. Rencana laba  Rencana pembagian laba mendistribusikan kepada beberapa atau semua karyawan suatu proporsi dari laba bersih yang diperoleh oleh organisasi selama satu periode kinerja yang telah ditetapkan.  Pembagian Keuntungan Rencana pembagian keuntungan memperluas konsep pembagian laba dengan memungkinkan kelompok-kelompok karyawan untuk berandil dalam setiap penghematan atau perolehan yang terealisir melalui usaha-usaha mereka mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.  Kepemilikan Saham Karyawan Rencana kepemilikan saham karyawan dalam kepemilikan melalui pembelian saham di perusahaan-perusahaan yang mengkaryawankan mereka.  Gaji untuk pengetahuan Selain dengan gaji untuk kinerja, beberapa organisasi saat ini menekankan gaji untuk pengetahuan.   BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1. Motivasi melibatkan tingkatan, arah dan persistensi dari usaha yang diberikan pada karyawan, seseorang yang termotivasi akan kerja keras. 2. Manajer harus menghargai perbedaan-perbedaan individual untuk menciptakan lingkungan kerja memberikan motivasi. 3. Para karyawan yang merasa diperlakukan secara tidak adil akan termotivasi untuk bertindak dengan cara-cara yang mengurangi perasaan ketidakadilan. 4. Teori penguatan mengakui bahwa perilaku manusia akan dipengaruhi oleh konsekuensi lingkungannya. 5. Beberapa macam program kompensasi insentif, seperti pembagian keuntungan dan pembagian laba, meningkatkan para karyawan untuk memperoleh keuntungan secara material dari peningkatan-peningkatan dalam laba dan produktivitas. B.Saran 1.Perlunya studi lebih lanjut mengenai motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan. 2.Perlunya memperhatikan aspek motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan. DAFTAR PUSTAKA Schermerhorn,John R,Jr.1996.Manajemen 2.Yogyakarta: Penerbit Andi Malthias,RobertL.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta :Penerbit Salemba Empat